Anemia serebral menjadi salah satu masalah kesehatan umum pada kaum muda akibat tekanan pekerjaan, stres berkepanjangan, dan gaya hidup yang kurang gerak. Ketika pasokan darah dan oksigen ke otak tidak mencukupi, sel-sel saraf akan cepat "kekurangan" energi, yang menyebabkan sakit kepala, pusing, insomnia, penurunan konsentrasi, dan bahkan peningkatan risiko stroke jika kondisi ini berlanjut.
Para ahli di Harvard Medical School mengatakan pola makan berperan besar dalam menjaga kesehatan otak. Makanan yang kaya zat besi, vitamin B, omega-3, polifenol, dan nitrat alami dapat melancarkan sirkulasi darah, sehingga otak ternutrisi dengan lebih baik.
Penyebab dan tanda yang perlu diperhatikan
Menurut Klinik Cleveland, iskemia serebral sering kali berasal dari penyakit pembuluh darah seperti aterosklerosis, trombosis, spondilosis serviks yang menyebabkan kompresi arteri, atau vasokonstriksi akibat stres atau cuaca dingin yang tiba-tiba.
Gejala awal seringkali samar-samar seperti sakit kepala, pusing, vertigo, tinitus, disertai insomnia, kehilangan ingatan, menurunnya konsentrasi, kesemutan di sekujur tubuh, nyeri pada anggota tubuh, dan hilangnya keseimbangan.
Bila tanda-tanda ini sering muncul kembali, pasien sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksa risiko stroke.
Makanan yang membantu meningkatkan sirkulasi otak
1. Daging sapi - sumber zat besi alami yang kaya

Daging sapi merupakan kandidat utama untuk pengisian kembali darah berkat kandungan zat besi heme yang tinggi (bentuk yang paling mudah diserap), bersama dengan vitamin B6, B12 dan seng - elemen penting untuk produksi sel darah merah.
Menurut Harvard Health Publishing, setiap 100 gram daging sapi tanpa lemak menyediakan sekitar 2,5 mg zat besi dan hampir 20 gram protein, membantu tubuh meregenerasi darah dan meningkatkan energi untuk sel-sel otak.
2. Salmon dan ikan berlemak - menutrisi sel saraf
Ikan berlemak seperti salmon, herring, dan sarden kaya akan omega-3, terutama DHA, komponen membran sel saraf. Johns Hopkins Medicine menunjukkan bahwa omega-3 membantu mengurangi peradangan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi otak, dan mengurangi risiko stroke.
Selain itu, salmon kaya akan vitamin D dan B12, dua nutrisi penting untuk menjaga fungsi saraf yang sehat.
3. Kuning telur - "gudang" vitamin B dan zat besi

Kuning telur mengandung zat besi, folat, vitamin B2, B6, B12, dan kolin—nutrisi yang direkomendasikan oleh National Institutes of Health (NIH) untuk kesehatan otak. Mengonsumsi 3-5 butir telur seminggu membantu meningkatkan produksi darah, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi kelelahan.
4. Bayam - "makanan super" hijau untuk sirkulasi otak
Bayam kaya akan zat besi, folat dan vitamin K - tiga faktor yang membantu pembentukan darah dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah.
Menurut Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan, folat dalam bayam juga membantu mengurangi homosistein - senyawa yang dikaitkan dengan risiko iskemia serebral dan stroke.
5. Brokoli - secara alami meningkatkan sirkulasi darah
Brokoli kaya akan vitamin C, zat besi, magnesium, dan antioksidan yang kuat. Polifenol dalam sayuran ini membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas, sekaligus merangsang produksi oksida nitrat—senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah ke otak.
6. Seledri - "teman baik" tekanan darah dan pembuluh darah

Seledri mengandung banyak nitrat alami, yang dapat diubah menjadi oksida nitrat di dalam tubuh, membantu melebarkan pembuluh darah dan melancarkan sirkulasi darah. Klinik Cleveland merekomendasikan untuk menambahkan seledri secara teratur ke dalam hidangan atau jus untuk mendukung sistem kardiovaskular dan mengurangi tekanan pada otak.
7. Delima - buah merah baik untuk produksi darah
Delima kaya akan zat besi, vitamin C, polifenol, dan antosianin—antioksidan yang membantu meningkatkan penyerapan zat besi dan melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif. Sebuah studi dari Universitas Johns Hopkins menemukan bahwa jus delima dapat meningkatkan aliran darah otak dan meningkatkan kinerja kognitif pada lansia.
8. Plum dan kismis - membantu meningkatkan hemoglobin
Baik prem maupun kismis mengandung zat besi, magnesium, dan vitamin C tingkat tinggi—tiga zat ini membantu meningkatkan penyerapan zat besi dan meningkatkan produksi hemoglobin. Hanya dengan 4-5 buah prem atau segenggam kecil kismis sehari, penderita anemia dapat meningkatkan sirkulasi otak secara signifikan.
9. Stroberi dan raspberry - meningkatkan penyerapan zat besi, antioksidan

Kedua buah beri ini mengandung vitamin C dan flavonoid tingkat tinggi, yang membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik dan memperkuat dinding pembuluh darah. Menurut Harvard Health, pola makan kaya buah beri juga dapat mengurangi risiko stroke hingga 30% dengan meningkatkan fungsi endotelium pembuluh darah.
10. Kacang-kacangan dan polong-polongan - tambahkan magnesium, polifenol
Kacang-kacangan seperti almon, kenari, kedelai, dan lentil menyediakan magnesium, zat besi, folat, dan polifenol—nutrisi yang membantu menjaga aliran darah tetap stabil dan mengurangi peradangan pembuluh darah. Segenggam kacang, sekitar 30-50 gram per hari, dianggap sebagai "obat alami" untuk daya ingat dan sirkulasi otak.
Suplementasi yang tepat - kunci otak yang sehat
Pakar gizi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi suplemen zat besi minimal 18 mg/hari (wanita) dan 8 mg (pria), dikombinasikan dengan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
Selain pola makan, menjaga pola hidup sehat juga memegang peranan penting, Anda sebaiknya:
- Berolahragalah 30 menit sehari untuk melancarkan peredaran darah.
- Tidur yang cukup dan hindari stres yang berkepanjangan.
- Batasi alkohol, tembakau, dan makanan tinggi lemak jenuh.
- Pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi gangguan serebrovaskular dini./.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nhung-loai-thuc-pham-tot-nhat-cho-nguoi-thieu-mau-nao-post1072784.vnp






Komentar (0)