Orang-orang dan wisatawan datang untuk berbelanja di pasar Doan.
Menurut para tetua, pasar Jalan Doan sering disebut pasar Jalan Don oleh penduduk setempat, yang telah ada sejak masa penjajahan Prancis, terkait erat dengan kebutuhan perdagangan masyarakat Lung Niem, Thanh Son, Thanh Lam, Lung Cao, komune Co Lung... di distrik Ba Thuoc lama dan daerah sekitarnya. Pasar biasanya berlangsung pada hari Kamis dan Minggu setiap minggu. Setiap kali pasar datang, dari pagi hari, semua jalan menuju ke sini ramai dengan langkah kaki dan tawa riang orang-orang dalam kostum tradisional. Orang-orang dengan keranjang barang di punggung dan beban di pundak mereka mengikuti orang-orang dengan ramai ke Jalan Doan. Mereka membawa ke pasar semua jenis produk lokal seperti biji Doi, biji Mac Khen, beras ketan, madu, sayuran liar, ayam hutan, ikan sungai... Semua menciptakan gambar yang berwarna-warni, di mana setiap produk tidak hanya merupakan komoditas tetapi juga membawa cerita tentang tanah, orang-orang, dan gaya hidup dataran tinggi.
Yang membuat Pasar Doan begitu menarik bukan hanya keragaman barangnya, tetapi juga suasana kekeluargaannya, tempat orang-orang saling bertemu dengan senyum ramah dan hangat. Orang-orang yang datang ke pasar juga memanfaatkan kesempatan untuk saling berkunjung, menjalin pertemanan, dan saling bercerita tentang ladang, hasil panen, dan pendidikan anak-anak mereka. Dengan demikian, pasar menjadi "panggung" kehidupan sosial, tempat identitas budaya dilestarikan dan direproduksi.
Ibu Ha Thi Giao, pemilik kios sayur dan buah di pasar tersebut, mengatakan: “Pasar Doan merupakan kegiatan yang telah lama dilakukan oleh masyarakat di sini. Hingga kini, masyarakat masih mempertahankan kebiasaan pergi ke pasar, tidak hanya untuk berjual beli, tetapi juga untuk bertemu, bersilaturahmi, dan mempererat tali silaturahmi antar desa dan masyarakat. Bagi kami, setiap kunjungan ke pasar merupakan sebuah kebahagiaan, sebuah ciri khas budaya tradisional yang unik.”
Kabar baiknya adalah masyarakat setempat semakin menyadari nilai pasar bagi pembangunan sosial -ekonomi. Banyak keluarga yang tetap berpartisipasi di pasar sambil mengembangkan layanan homestay, memperkenalkan wisatawan pada kerajinan tradisional seperti tenun brokat, anyaman keranjang, dan pengolahan kuliner etnik. Kombinasi ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan tetapi juga menciptakan motivasi untuk melestarikan gaya hidup dan adat istiadat. Berkat hal tersebut, dalam beberapa tahun terakhir, wisata komunitas telah menjadi arah penting di komune Pu Luong, dan Pasar Doan menjadi sorotan dalam perjalanan menjelajahi budaya asli banyak wisatawan. Tempat ini sudah terkenal dengan pemandangan alamnya yang masih asli, rumah panggung tradisional, tarian khap dan xoe yang penuh semangat, dan pasar ini menjadi perekat yang menghubungkan, membantu wisatawan mendapatkan pengalaman nyata. Datang ke pasar, pengunjung dapat menikmati hidangan pedesaan seperti rebung pahit, ikan sungai bakar, ketan lima warna, membeli brokat tenunan perempuan Thailand, dan berbincang dengan penduduk setempat. Ini adalah nilai-nilai yang tidak dapat ditemukan di pasar perkotaan modern.
Dengan "material" budayanya yang unik, banyak tur komunitas ke Kawasan Ekowisata Komunitas Pu Luong telah memasukkan Pasar Jalan Doan dalam perjalanan penjelajahan mereka. Wisatawan domestik dan mancanegara telah mengungkapkan kegembiraan mereka karena dapat menikmati ruang budaya yang semarak, di mana mereka tidak hanya menjadi penonton tetapi juga menjadi bagian dari pasar.
Ibu Phan Thi Ha (Perusahaan Saham Gabungan Perdagangan dan Pariwisata Le Gia) berkomentar: “Pasar Doan perlu diidentifikasi sebagai pasar yang memegang peranan penting dalam melestarikan identitas budaya etnis minoritas. Saat ini, di sebagian besar tur wisata Pu Luong, kami telah mengoperasikan pasar Doan. Setelah program-program tersebut, tanggapan dari wisatawan sangat baik. Jika direncanakan dan dipromosikan dengan baik, pasar ini akan menjadi destinasi yang menarik, berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat, sekaligus menyebarkan citra indah Pu Luong kepada banyak wisatawan.”
Menurut Ibu Ha, permasalahannya adalah bagaimana melestarikan ruang budaya pasar sekaligus memanfaatkan nilai pariwisata dalam kehidupan modern secara efektif. Di satu sisi, nilai budaya dan alam pasar perlu dilestarikan, bukan menjadi tempat pajangan atau komersialisasi yang berlebihan. Di sisi lain, perlu ada solusi untuk meningkatkan kualitas layanan, mulai dari sanitasi lingkungan, keamanan dan ketertiban, hingga infrastruktur lalu lintas, agar pasar dapat semakin menarik wisatawan. Khususnya, peran pemerintah daerah dalam membimbing dan mendukung masyarakat untuk mempromosikan produk dan terhubung dengan pelaku usaha pariwisata sangatlah penting.
Pasar Doan dapat dikatakan sebagai tempat bertemunya nilai-nilai tradisional dan peluang pembangunan baru. Ini adalah ruang budaya yang membawa napas masa lalu sekaligus membuka pintu menuju masa depan melalui pariwisata komunitas yang berkelanjutan. Seiring berjalannya waktu, suara masyarakat Thailand, warna pakaian mereka, serta cita rasa pegunungan dan hutan... di Pasar Doan masih bergema, mengalun bak alunan musik, berkontribusi memperkaya khazanah budaya negeri Thanh, menjadikan Pu Luong titik terang bagi pariwisata komunitas.
Artikel dan foto: Le Anh
Sumber: https://baothanhhoa.vn/noi-hoi-tu-gia-tri-van-hoa-nbsp-va-tiem-nang-du-lich-260924.htm






Komentar (0)