Sebelumnya, pasien PNP (49 tahun, tinggal di Distrik Hoa Vang, Kota Da Nang ) dirawat di Rumah Sakit Da Nang dengan luka rumit, tangan kirinya terputus oleh gergaji mesin.
Secara spesifik, jari pertama (ibu jari) dan jari ketiga (jari tengah) pasien putus, sementara jari-jari lainnya rusak. Dari dua jari yang putus, ibu jari hilang di tempat kejadian, dan hanya jari tengah yang dibawa ke unit gawat darurat.
Segera, dokter yang bertugas di Departemen Trauma dan Ortopedi memutuskan untuk menyambung kembali jari yang putus menggunakan bedah mikro untuk pasien.
Ibu jari pasien disambungkan kembali dari jari tengahnya yang sebelumnya terputus.
Setelah hampir 5 jam, dokter berhasil menyambungkan kembali jari tengah ke ibu jari dan merawat kerusakan pada jari-jari yang tersisa.
Tim bedah mengatakan bahwa keputusan untuk menyambungkan jari tengah ke ibu jari adalah karena ibu jari menyumbang 50% fungsi tangan. Pada posisi yang berlawanan, ibu jari bergabung dengan keempat jari lainnya membentuk penjepit untuk menggenggam dan mengambil benda.
Oleh karena itu, cedera yang menyebabkan hilangnya ibu jari akan mengurangi fungsi tangan, sehingga berdampak serius pada pekerjaan dan kehidupan sehari-hari pasien, sehingga regenerasi ibu jari sangatlah penting.
Menurut dokter, kesulitan kasus ini terletak pada cedera tangan yang rumit. Khususnya, arteri dan vena jari yang putus terjepit dalam waktu yang cukup lama, ditambah dengan ketidaksesuaian ukuran pembuluh darah di kedua anastomosi, yang menyebabkan kesulitan dalam menghubungkan pembuluh darah dan risiko penyumbatan pembuluh darah yang sangat tinggi. Oleh karena itu, waktu operasinya panjang, membutuhkan ketekunan dan ketelitian.
Hingga saat ini, ibu jari pasien sudah dapat digerakkan dan pasien telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
RSUD Danang menganjurkan agar anggota tubuh yang putus diawetkan dengan cara melilitkannya rapat-rapat menggunakan kain kasa atau kain bersih (tidak terlalu tebal) pada bagian yang putus, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik tipis dan diikat dengan kuat agar air tidak meresap. Kantong plastik tersebut dimasukkan ke dalam kotak es atau baskom berisi es dan segera dibawa bersama pasien untuk penanganan darurat.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)