Sebuah keluarga yang tinggal di Kota Hsinchu, Taiwan (Tiongkok) menarik perhatian komunitas daring ketika membagikan kisah tentang pembantu rumah tangga mereka. Pembantu rumah tangga asal Indonesia ini dipekerjakan untuk merawat nenek pemilik rumah. Ia telah bekerja untuk keluarga tersebut selama 5 bulan.
Pada tanggal 11 September, wanita itu mulai melahirkan dan melahirkan bayi yang sehat di rumah pemilik rumah.
Pembantu tersebut melahirkan bayi yang sehat sendiri (Foto: SCMP)
Sebelumnya, seluruh keluarga tidak tahu bahwa pembantu tersebut sedang hamil. Ia selalu mengenakan pakaian longgar, sehingga mereka tidak melihat ada yang tidak biasa. Sebelum bekerja di Taiwan (Tiongkok), perempuan tersebut telah menjalani pemeriksaan medis, tetapi catatan medis tidak menunjukkan bahwa ia hamil.
Kemungkinan besar perempuan itu memalsukan rekam medisnya. Setelah pembantu asing itu melahirkan, seluruh keluarga harus bergantian merawat perempuan tua itu, sang ibu, dan bayi yang baru lahir.
Menurut peraturan di Taiwan (Tiongkok), jika seorang majikan memecat karyawan yang hamil atau baru melahirkan, ia akan didenda 1,5 juta NTD (setara dengan lebih dari 1,1 miliar VND) dan kehilangan hak untuk mempekerjakan karyawan baru selama 2 tahun. Oleh karena itu, pemilik properti berada dalam situasi yang sangat sulit.
Menurut media setempat, setelah menerima pengaduan tersebut, Asosiasi Pekerja Rumah Tangga dan Keluarga Internasional di Taiwan (Tiongkok) telah menerima kasus tersebut dan akan mendukung pembantu tersebut.
Wanita itu mengatakan bahwa ayah kandung anak tersebut tinggal di Indonesia. Ia ingin mengirim anaknya kembali ke ayah kandungnya untuk dirawat sementara ia tinggal dan bekerja untuk keluarganya saat ini. Asosiasi tersebut mengonfirmasi bahwa mereka akan mendukung pembantu tersebut untuk mewujudkan keinginannya.
Informasi mengenai insiden tersebut memicu perdebatan hebat di opini publik Taiwan (Tiongkok) karena pihak yang kurang beruntung, yang menghadapi segala macam masalah yang melelahkan, adalah keluarga tuan rumah.
"Saya setuju dengan peraturan yang menyatakan bahwa pengusaha tidak boleh memecat karyawan perempuan yang sedang hamil atau baru melahirkan, tetapi dalam kasus ini, saya pikir pihak yang paling dirugikan adalah pemilik properti yang tidak adil ini," komentar seorang netizen.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/lao-dong-viec-lam/nu-o-sin-sinh-con-ca-nha-chu-thanh-giup-viec-cham-ba-de-20241012155652292.htm
Komentar (0)