Di alam semesta yang luas, pencarian planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan selalu menjadi tujuan utama sains . Dan Kepler-452b, sebuah planet yang terletak di konstelasi Cygnus, telah menjadi salah satu kandidat yang paling menjanjikan.
Meskipun merupakan "Bumi super" dengan radius 1,5 kali Bumi dan massa 5 kali Bumi, kondisi kehidupan di sekitarnya membuat para ilmuwan mustahil untuk tidak menyebutnya "Bumi versi 2.0".

Kesamaan Menakjubkan dengan Tata Surya
Keistimewaan Kepler-452b terletak pada bintang induknya, Kepler-452. Bintang ini merupakan katai kuning, replika yang hampir setara dengan Matahari: sekitar 1,037 kali lebih masif, 1,11 kali lebih masif, dan memiliki suhu permukaan (5757K) yang hanya sedikit lebih rendah daripada Matahari (5778K).
Kondisi terpenting bagi kehidupan adalah planet berada dalam zona layak huni, di mana suhu permukaannya cukup hangat agar air dapat hadir dalam bentuk cair.
Jarak rata-rata antara Kepler-452b dan bintang induknya sekitar 1,04 unit astronomi (kira-kira sama dengan jarak antara Bumi dan Matahari, yaitu 1 SA). Selain itu, periode orbitnya adalah 385 hari Bumi, yang hampir sama dengan satu tahun di planet kita.
Kesamaan jarak dan orbit yang mencolok ini menunjukkan bahwa Kepler-452b hampir pasti berada di zona layak huni. Para ilmuwan berspekulasi bahwa planet ini mungkin memiliki pegunungan dan bahkan samudra luas berisi air cair, yang sangat penting bagi kehidupan.

Rahasia Umur Panjang dan Potensi Peradaban
Yang membuat Kepler-452b begitu menarik bagi pencarian peradaban alien adalah usianya. Data observasi dan model evolusi bintang memperkirakan bahwa bintang Kepler-452 terbentuk sekitar 6,2 miliar tahun yang lalu. Lebih penting lagi, Kepler-452b telah berada di zona layak huni hampir sepanjang hidupnya, dan terus demikian hingga saat ini, setidaknya selama 6 miliar tahun.
Sebagai perbandingan, Matahari kita lahir sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Ini berarti Kepler-452b telah berada di zona layak huni selama 1,5 miliar tahun lebih lama daripada Bumi.
Berdasarkan data ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa jika kehidupan memang muncul di Kepler-452b, ia pasti punya banyak waktu untuk berkembang dan berevolusi. Kemungkinan adanya peradaban alien tingkat lanjut di planet ini bukanlah hal yang mustahil.

Mencari jawaban: Mengapa kita belum melihatnya?
Menghadapi kemungkinan adanya peradaban kuno, para ilmuwan menggunakan Allen Telescope Array (ATA) untuk melakukan pemindaian sinyal radio yang luas pada Kepler-452b, yang mencakup lebih dari 2 miliar pita. Namun, hasilnya adalah keheningan.
Kegagalan mendeteksi sinyal apa pun menyebabkan dua hipotesis yang berlawanan:
- Tidak adanya kehidupan: Mungkin Kepler-452b tidak memiliki peradaban alien seperti yang kita duga.
- Keunggulan teknologi: Ada kemungkinan suatu peradaban memang ada, tetapi teknologinya jauh lebih unggul daripada manusia. Mereka telah lama meninggalkan teknologi radio yang "ketinggalan zaman" dan menggunakan metode komunikasi yang lebih canggih (seperti neutrino atau gelombang gravitasi) yang belum dapat kita deteksi.
Apa pun jawabannya, Kepler-452b adalah planet yang menjanjikan. Planet ini tidak hanya menjadi target penting bagi proyek SETI di masa mendatang, tetapi juga menjadi pengingat bahwa alam semesta mungkin menyimpan rahasia kehidupan dan kecerdasan yang jauh melampaui imajinasi kita.
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/kepler-452b-trai-dat-20-va-cau-hoi-lon-ve-nen-van-minh-ngoai-hanh-tinh-20251018071956218.htm
Komentar (0)