
Dalam konteks otomatisasi, robotika, dan kecerdasan buatan yang berkembang pesat secara global, teknologi sensor, material baru, dan sistem interaktif cerdas membuat robot lebih aman, lebih fleksibel, dan lebih dekat dengan manusia.
Profesor Kurt Kremer dari Institut Max Planck untuk Penelitian Polimer (Jerman), menekankan bahwa material lunak sedang membuka jalan bagi generasi baru robot yang fleksibel, mudah diproduksi, dan ramah lingkungan. Polimer canggih dapat meregang sendiri sesuai suhu, pH, atau tekanan, memungkinkan robot melakukan gerakan halus, cocok untuk tugas yang membutuhkan presisi tinggi. Ketika material lunak dikombinasikan dengan konduktivitas listrik dan sifat dielektrik, mereka menciptakan dasar bagi aktuator lunak dan bahkan mensimulasikan "neuromorfologi", sebuah langkah penting menuju robot yang lebih adaptif secara biologis.

Dari perspektif aplikasi, Profesor Ho Young Kim (Universitas Nasional Seoul, Korea) menunjukkan tantangan besar ketika robot harus memanipulasi material lunak seperti kain, makanan, atau perlengkapan medis . Robot tradisional dioptimalkan untuk benda keras, sementara perubahan kecil pada titik penjepitan pun dapat merusak bentuk benda lunak sepenuhnya. Timnya telah mengembangkan sistem cengkeraman menggunakan membran elastis, yang membantu robot untuk menangani setiap helai kain dan bahkan benda biologis lunak secara stabil, sehingga menciptakan mesin "perangkat gigi", sebuah langkah yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Mengenai robot humanoid, Profesor Tan Yap Peng, Rektor VinUni, meyakini bahwa kecerdasan fisik merupakan faktor penentu bagi robot untuk memahami dunia dan bertindak di lingkungan manusia. Model yang dipelajari dari data video dan gambar memungkinkan robot untuk bernalar, menerima instruksi, dan melakukan serangkaian operasi yang kompleks, meskipun memori jangka panjang dan multitasking masih menjadi tantangan.
Selain itu, robot untuk perawatan lansia dianggap sebagai solusi strategis untuk masalah penuaan populasi di banyak negara Asia. Robot dapat mendukung pergerakan, memantau kesehatan, memberikan pendampingan spiritual, dan membantu mengurangi tekanan akibat kekurangan tenaga kerja muda. Namun, seperti yang ditekankan Profesor Tan Yap Peng, penting bagi masyarakat untuk menetapkan batasan tentang apa yang boleh dilakukan robot dan siapa yang bertanggung jawab ketika robot mengintervensi kehidupan manusia.
Menurut para ahli, kombinasi bahan lunak, AI multimoda, dan kecerdasan fisik membawa robot lebih dekat ke kemampuan untuk hidup, belajar, dan bertindak di ruang yang sama dengan manusia.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/robot-ngay-cang-phuc-vu-con-nguoi-hieu-qua-hon-post826911.html










Komentar (0)