Konten di atas dinyatakan dalam laporan Sekolah Menengah Atas Da Phuc (Soc Son) yang dikirimkan ke Departemen Pendidikan dan Pelatihan Hanoi pada tanggal 1 Oktober.
Menurut laporan, pada 30 September, SMA Da Phuc mengundang pengawas kelas dan dua siswa terkait untuk bekerja; menyelenggarakan rapat untuk meninjau guru dan siswa. Dalam laporan tersebut, Ibu P, wali kelas 12D4, yang juga seorang guru Pendidikan Kewarganegaraan , mengatakan bahwa pada 29 September, ia menugaskan NTKC, Sekretaris Persatuan Pemuda kelas tersebut, untuk memesan kue ulang tahun bulanan bagi teman-teman sekelasnya. Namun, siswa C kemudian memesan kue yang tidak sesuai dengan instruksi wali kelas.
Setelah berdiskusi, Ibu P meminta siswa C untuk berdiri di luar pintu kelas dan memecahkan sendiri kue yang dipesan.
Saat kelas sedang menata meja dan kursi serta mempersiapkan pesta ulang tahun bulan ini, wali kelas P pergi ke pintu dan murid C menangis serta berlutut di depan pintu kelas untuk meminta maaf. Guru P menyuruh C berdiri, tetapi C menolak. Karena kondisi kesehatannya yang buruk, murid C berbaring di depan pintu kelas. Melihat hal ini, guru P menarik baju murid tersebut.
Gambar tersebut konon menampilkan seorang guru perempuan yang menyeret seorang siswi perempuan yang sedang berlutut di depan pintu kelas. (Gambar dipotong dari klip)
Dalam notulen rapat dan laporan, Ibu P mengakui bahwa tindakan tersebut tidak pantas, penanganannya terburu-buru, dan menimbulkan kesalahpahaman. Kepala sekolah mengingatkan Ibu P bahwa perilakunya yang menarik siswa tersebut tidak pantas dan tidak sesuai dengan jabatan wali kelas.
Pada saat yang sama, kepala sekolah memanggil ayah siswa C untuk datang ke sekolah guna bertemu dan bekerja. Kepala sekolah menerima tanggung jawab atas insiden malang tersebut dan berharap siswa C dan keluarganya bersimpati dengan tindakan Ibu P yang menyeret siswa tersebut.
Segera setelah insiden tersebut, pihak sekolah memutuskan untuk mengalihkan pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan posisi wali kelas untuk kelas 12D4 dari guru perempuan tersebut kepada guru lain. Setelah polisi menyimpulkan kasus ini, pihak sekolah akan menangani tanggung jawab individu tersebut.
Saat ini, kepolisian distrik Soc Son terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menyelidiki insiden tersebut.
Sebelumnya, media sosial ramai dengan video seorang siswi berlutut dan menangis di depan kelas hingga kelelahan, lalu gurunya menarik bajunya dan menyeretnya. Video tersebut konon direkam di lorong kelas 12D4, SMA Da Phuc (distrik Soc Son, Hanoi).
Menurut rekaman video, siswi tersebut diusir ke lorong oleh guru dan menangis hingga kelelahan. Namun, guru tersebut terus memarahinya, menyebabkan siswi tersebut panik, memeluk kakinya, dan terus-menerus berkata, "Maaf, Guru, maafkan saya." Puncak kejadian adalah ketika guru tersebut menarik kerah siswi tersebut dan menyeretnya.
Ha Cuong
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)