| Setelah melakukan beberapa riset, Duy memutuskan untuk beternak tikus bambu – spesies hewan pengerat yang populer di pasaran. |
Keinginan untuk menjadi kaya
Lahir dan besar di daerah pedesaan Quang Dien, Ngo Van Duy, yang tinggal di desa Thu Le 3, memahami kesulitan yang dihadapi masyarakat setempat dalam mencari nafkah. Menolak pola pikir lama yang hanya berfokus pada penghasilan untuk bertahan hidup, Duy merenungkan untuk menemukan model baru yang inovatif dan sesuai dengan kondisi setempat.
Setelah melakukan riset, dengan modal awal hanya 10 juta VND, Duy memutuskan untuk berinvestasi dalam budidaya tikus bambu – hewan pengerat liar dengan daging lezat yang saat ini populer di pasaran. Ia pergi ke sebuah peternakan tikus bambu di Binh Dien dan membeli 5 pasang indukan untuk dipelihara.
“Awalnya, saya menghadapi banyak kesulitan, terutama kesulitan teknis. Tetapi berkat riset yang gigih tentang model-model di media sosial, buku, dan surat kabar, serta partisipasi dalam kelompok peternakan untuk belajar, saya secara bertahap mengatasi kesulitan tersebut. Kandang untuk memelihara tikus bambu cukup sederhana, hanya perlu merakit ubin persegi. Makanan mudah didapat di alam seperti bambu, tebu, jagung... sehingga populasi tikus bambu berkembang dengan cepat,” Duy berbagi.
Setelah sekitar 6-7 bulan, tikus bambu mulai bereproduksi. Setiap tahun, mereka dapat melahirkan 3 kali, dengan setiap kelahiran berisi 2-3 anak. Setelah sekitar 7 bulan dipelihara, tikus bambu mencapai berat yang layak jual yaitu lebih dari 1 kg. Berkat ini, kawanan tikus bambunya kini telah bertambah menjadi lebih dari 80 ekor.
Model bisnis ini juga memiliki hasil yang menguntungkan. Tikus bambu yang sudah jadi dibeli langsung dari rumahnya oleh pedagang dan dipasok ke restoran-restoran khusus. Harganya berkisar antara 550.000 hingga 1.200.000 VND/kg. Setelah dikurangi biaya, Duy memperoleh sekitar 80 juta VND per tahun.
Selain menjual daging, Duy juga membudidayakan tikus bambu untuk memasok mereka yang ingin memeliharanya di distrik Phong Dien, Huong Thuy, dan Huong Tra. "Saat ini, saya memelihara 20 ekor tikus bambu untuk dikembangbiakkan, berharap memiliki sumber bibit yang baik untuk melayani masyarakat dan mengembangkan model ini," ungkap Duy.
Kesuksesan awal ini membantu Duy membuktikan bahwa memulai bisnis di pedesaan bukanlah mimpi yang mustahil jika seseorang memiliki kemauan dan pendekatan ilmiah .
Menyebarkan semangat kreativitas di kalangan anak muda.
Kisah kewirausahaan Ngo Van Duy telah menginspirasi kreativitas di kalangan anak muda di Quang Dien. Banyak anggota serikat pemuda telah berkunjung untuk belajar dari modelnya dan berharap dapat menirunya. Sinergi ini tidak hanya mendorong anak muda untuk memulai bisnis mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan arah ekonomi baru dan beragam untuk daerah tersebut.
Menyadari potensi model bisnis Ngo Van Duy, Persatuan Pemuda Komune Quang Dien segera memberikan dukungan dan dorongan praktis. Melalui tindakan nyata seperti memperkenalkan sumber pinjaman yang sesuai, membimbing teknik produksi sederhana, dan menghubungkannya dengan pasar produk lokal, usaha rintisan Duy, terutama dalam hal mendapatkan pinjaman, difasilitasi.
“Dalam konteks integrasi, mendukung wirausahawan muda tidak hanya sekadar menyediakan modal atau bantuan teknis; tetapi juga membutuhkan penciptaan lingkungan yang kondusif agar mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka dengan percaya diri. Program pelatihan, jaringan bisnis, dan pengenalan produk ke pasar yang lebih luas sangat penting untuk menumbuhkan semangat berani berpikir dan bertindak di kalangan anak muda,” tegas Ibu Nguyen Thi Thai Hoa, Sekretaris Persatuan Pemuda Komune Quang Dien.
Sumber: https://huengaynay.vn/kinh-te/nuoi-dui-huong-di-moi-cua-thanh-nien-quang-dien-157591.html










Komentar (0)