
Ketua Federal Reserve Jerome Powell (depan) dan Presiden AS Donald Trump - Foto: REUTERS
Pada tanggal 30 Juli, Federal Reserve AS (Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, menandai pertemuan kelima berturut-turut di mana suku bunga acuan AS tetap stabil dalam kisaran 4,25% hingga 4,50%.
Keputusan The Fed dan pernyataan dari Ketua Jerome Powell setelah pertemuan baru-baru ini telah meredam ekspektasi bahwa biaya pinjaman dapat turun pada bulan September.
Hal ini juga membuat marah Presiden AS Donald Trump, yang sering menyerukan agar The Fed segera memangkas suku bunga.
Menurut Reuters, dalam sebuah unggahan di media sosial pada tanggal 1 Agustus, Trump menuntut agar Ketua Federal Reserve Jerome Powell "segera memangkas suku bunga secara tajam."
"Jika dia terus menolak (untuk menurunkan suku bunga) , Dewan Gubernur harus mengambil alih dan melakukan apa yang semua orang tahu perlu dilakukan," tegas Trump.
Ini juga menandai pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun bahwa dua dari tujuh gubernur Fed memberikan suara menentang mempertahankan suku bunga tidak berubah, termasuk Wakil Ketua Pengawas Fed Michelle Bowman dan Gubernur Christopher Waller.
Trump juga menyinggung perbedaan pendapat ini dalam unggahan lain: "Perbedaan pendapat yang kuat di dalam dewan Fed hanya akan semakin membesar."
Pada tanggal 1 Agustus, Ibu Bowman dan Bapak Waller juga berpendapat bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada perekonomian .
Kedua pejabat Fed mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 30 Juli. Mereka berpendapat bahwa dampak inflasi dari tarif Trump hanya bersifat sementara dan bank sentral harus fokus pada penguatan ekonomi untuk menghindari pelemahan lebih lanjut.
AFP melaporkan bahwa penundaan penurunan suku bunga "dapat melemahkan pasar tenaga kerja dan memperlambat pertumbuhan ekonomi." Mengutip Ibu Bowman.
Sementara itu, Waller berpendapat bahwa "menunggu dan mengamati terlalu berhati-hati, tidak menyeimbangkan risiko dengan tepat, dan dapat menyebabkan kebijakan tertinggal."
Ketua Powell sebelumnya menyatakan bahwa ekonomi AS tetap kuat dan mengindikasikan bahwa The Fed mungkin akan terus memantau data ekonomi, jika inflasi meningkat akibat tarif baru.
Sumber: https://tuoitre.vn/ong-trump-keu-goi-hoi-dong-thong-doc-fed-can-thiep-neu-ong-powell-khong-ha-lai-suat-20250801213242223.htm






Komentar (0)