(CLO) Presiden terpilih AS Donald Trump telah meminta Ukraina dan Rusia untuk segera menghentikan tembakan dan berunding guna mengakhiri "kegilaan", seraya mendesak kedua pihak untuk menyatakan persyaratan mereka.
Trump menyampaikan komentarnya hanya beberapa jam setelah mengadakan pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Presiden Zelenskyy, yang menghadiri pembukaan kembali Katedral Notre Dame di Paris. Trump telah berjanji untuk menegosiasikan penyelesaian konflik melalui negosiasi, tetapi belum memberikan detailnya.
"Zelenskyy dan Ukraina ingin mencapai kesepakatan dan mengakhiri kegilaan ini," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social. "Gencatan senjata harus segera dilakukan dan negosiasi harus dimulai."
"Saya kenal Vladimir. Sudah saatnya dia bertindak. Tiongkok bisa membantu. Dunia menunggu!" tambah Trump, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump dan Zelensky bertemu di Paris pada 7 Desember 2024. Foto: Reuters
Tuan Trump, yang berada di Paris untuk peresmian kembali Katedral Notre Dame, duduk bersama Tuan Zelenskyy pada hari Sabtu selama sekitar satu jam, bersama tuan rumah Presiden Emmanuel Macron.
Trump dan Zelensky berjabat tangan dan tersenyum, tetapi tidak jelas bagaimana jalannya percakapan. Laporan pembicaraan dari Prancis dan Ukraina hanya menyatakan bahwa diskusi tersebut berjalan baik dan produktif.
Presiden Zelenskyy menanggapi pesan Trump pada hari Minggu dengan mengatakan bahwa perdamaian bukan sekadar selembar kertas, tetapi membutuhkan jaminan. "Ketika kita berbicara tentang perdamaian yang efektif dengan Rusia, pertama-tama kita harus berbicara tentang jaminan perdamaian yang efektif. Rakyat Ukraina menginginkan perdamaian lebih dari siapa pun," ujarnya di X.
"(Perang) ini tidak bisa berakhir begitu saja hanya dengan selembar kertas dan beberapa tanda tangan. Gencatan senjata yang tidak aman dapat dimulai kembali kapan saja..."
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengadakan konferensi pers melalui telepon dengan para wartawan untuk menanggapi komentar Trump. Peskov mengatakan Rusia siap bernegosiasi, tetapi hanya berdasarkan kesepakatan yang dicapai di Istanbul pada tahun 2022 dan realitas terkini di lapangan.
Presiden Putin telah berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan awal yang dicapai antara negosiator Rusia dan Ukraina pada minggu-minggu awal pertempuran di Istanbul, tetapi tidak pernah dilaksanakan, dapat dijadikan dasar untuk pembicaraan di masa mendatang.
"Posisi kami terkait Ukraina sudah diketahui semua orang," kata Peskov. "Syarat-syarat untuk penghentian permusuhan segera telah ditetapkan oleh Presiden Putin dalam pidatonya di hadapan Kementerian Luar Negeri Rusia pada bulan Juni tahun ini. Penting untuk diingat bahwa Ukraina sendiri menolak dan terus menolak negosiasi," ujarnya.
Presiden Putin telah mengatakan bahwa Ukraina tidak boleh bergabung dengan aliansi militer NATO dan bahwa Rusia harus diberikan kendali penuh atas empat wilayah Ukraina yang saat ini sebagian dikuasai pasukannya agar dapat mencapai kesepakatan damai.
Tn. Peskov mencatat bahwa Presiden Zelenskyy telah melarang pejabat Ukraina menghubungi pimpinan Rusia melalui dekrit khusus, yang menurut Peskov harus dicabut jika negosiasi ingin dilanjutkan.
Huy Hoang (menurut TASS, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/ong-trump-keu-goi-nga-ukraine-ngung-ban-ngay-ap-tuc-va-neu-dieu-kien-hoa-binh-post324701.html






Komentar (0)