![]() |
Pelatih Nafuzi Zain mengakui bahwa para pemainnya lebih rendah kualitasnya dibandingkan lawan mereka, tim U22 Vietnam. Foto: Minh Chien. |
“Kami kalah. Tim kehilangan fokus, banyak penampilan buruk yang membuat kami bahkan tidak bisa meraih hasil imbang. Di babak pertama, Malaysia meninggalkan banyak celah. Di babak kedua, kami mengubah strategi, dan tim terlihat jauh lebih baik. Saya senang dengan penampilan para pemain saya di babak kedua; kami mencoba mencetak gol tetapi tidak berhasil,” ujar Nafuzi Zain kepada media setelah kekalahan tersebut.
Melawan Vietnam U22, tim muda Malaysia kebobolan gol cukup awal. Dua gol dari Hieu Minh dan Minh Phuc di babak pertama memberi Vietnam U22 keunggulan besar. Vietnam U22 terus mengendalikan permainan dan mempertahankan skor tersebut hingga akhir.
Pelatih Zain melanjutkan: “Saya tahu betul kekuatan kalian. Para pemain U22 Vietnam memiliki banyak pengalaman; banyak yang telah bermain di level yang lebih tinggi, level tim nasional. Mereka memberikan yang terbaik, penuh tekad dan keinginan untuk berkontribusi. Tetapi saya tidak akan membandingkan pemain saya dengan pemain mereka. Kami masih berharap, menunggu hasil pertandingan yang tersisa dan berharap sedikit keberuntungan untuk melaju.”
Setelah pertandingan ini, U22 Malaysia menyelesaikan babak penyisihan grup dengan 3 poin, untuk sementara menduduki peringkat pertama di antara tim-tim peringkat kedua di SEA Games. Mereka harus menunggu hasil pertandingan antara U22 Indonesia dan Myanmar untuk mengetahui apakah mereka lolos ke semifinal.
Sedangkan untuk tim U22 Vietnam, Dinh Bac dan rekan-rekan setimnya mengamankan posisi pertama di Grup B dan lolos ke semifinal. Tim lain yang juga mencapai semifinal adalah tim U22 Filipina.
Sumber: https://znews.vn/phan-ung-cua-hlv-malaysia-khi-thua-trang-u22-viet-nam-post1610505.html







Komentar (0)