Angkatan Laut Prancis mengalihkan fokus pelatihannya dari operasi kepolisian ke persiapan perang melawan musuh yang ingin "menghancurkan kita", kata Laksamana Muda Jacques Mallard, komandan kelompok penyerang kapal induk Prancis.
Ketika Bapak Mallard bergabung dengan angkatan bersenjata Prancis pada tahun 1990-an, misi utama Angkatan Laut adalah menghentikan pengedar narkoba dan memerangi penangkapan ikan ilegal. Pelatihannya meliputi latihan meluncurkan perahu karet Zodiac dan menangkap penjahat. Kini, pelatihannya berfokus pada pertempuran.
“Pertempuran laut semakin mungkin terjadi,” kata Bapak Mallard dalam wawancara eksklusif dengan Politico yang diterbitkan pada 10 April.
“Kita sedang berpindah dari dunia di mana kita bebas berbuat sesuka hati, ke dunia di mana kita lebih sering merasa terancam… Sekarang kita berlatih untuk misi-misi lain, terutama peperangan berintensitas tinggi.”
Kapal induk Angkatan Laut Prancis Charles de Gaulle, 1 Februari 2022. Foto: USNI
Prancis adalah satu-satunya negara Uni Eropa yang mengoperasikan kapal induk bertenaga nuklir – Charles de Gaulle, yang membawa senjata nuklir. Kapal induk ini merupakan kapal induk utama dari gugus tugas tempur kapal induk yang lebih besar, yang mencakup kapal selam nuklir, kapal perusak, dan jet tempur Rafale.
Kelompok penyerang kapal induk Prancis diperkirakan akan memulai misinya di Laut Mediterania dalam beberapa hari mendatang.
Ketika konflik Rusia-Ukraina meluas ke Laut Hitam, dan pemberontak Houthi terus menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah, angkatan laut Barat harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang dipenuhi "pesaing yang semakin berani," kata Mallard.
“Saat itulah kita perlu sedikit lebih agresif, atau setidaknya kita perlu bersiap untuk bersikap lebih agresif,” tambah Laksamana Muda.
Para pelaut berlatih melawan "seseorang yang ingin menghancurkan kita. Bukan penyelundup, bukan pencuri ikan, bukan pengikut atau pengamat kita, melainkan seseorang yang ingin menghancurkan kita," kata Pak Mallard.
Pada tahun 2021, Angkatan Laut Prancis memulai latihan Polaris baru yang mensimulasikan pertempuran laut. Tujuannya adalah untuk menempatkan awak dan kapal perang dalam situasi pertempuran bebas, "membebaskan semua aturan untuk mengembangkan imajinasi para pelaut dan kombatan."
"Ini sedikit lebih berisiko, tetapi sangat berguna untuk menyingkirkan pemikiran taktis," kata Bapak Mallard. Angkatan Laut Prancis akan segera melakukan latihan serupa dengan armada Italia .
Minh Duc (Menurut Politico EU)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)