AS serang depot senjata Houthi; Israel serang kota Suriah, "janji" perbaiki situasi kemanusiaan

Militer AS telah menyerang gudang senjata gerakan Islam Houthi di Yaman, sementara Israel telah melakukan beberapa operasi yang meningkatkan ketegangan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. (Sumber: Reuters)

Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, pasukan di bawah Komando Pusat AS (Centcom) pada 16 Oktober melakukan beberapa serangan udara yang menargetkan fasilitas penyimpanan senjata yang dikuasai pasukan Houthi di Yaman.

"Pasukan AS telah menargetkan sejumlah fasilitas bawah tanah Houthi yang menyimpan senjata yang digunakan untuk menyerang kapal sipil dan militer di wilayah tersebut," kata Austin.

Serangan itu terjadi tak lama setelah militer AS melancarkan 15 serangan udara terhadap target yang terkait dengan pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Sejak November 2023, kelompok bersenjata tersebut telah melakukan hampir 100 serangan terhadap kapal yang melintasi Laut Merah, dan telah menyatakan keberpihakannya kepada Palestina dalam konflik yang berlangsung selama setahun di Jalur Gaza.

Houthi menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lain, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut.

Selain itu, pada 17 Oktober, serangan udara Israel menyebabkan kebakaran di kota pesisir Latakia (Suriah). Pasukan pertahanan udara Suriah berhasil mencegat banyak target udara dan memadamkan api di pintu masuk kota.

Latakia adalah kota kelahiran Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang bersekutu dengan Hizbullah di Lebanon.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia , serangan udara tersebut menargetkan depot senjata di kota tersebut.

Pada hari yang sama, pejabat Israel berjanji akan segera memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza setelah Washington memperingatkan untuk menghentikan pasokan senjata.

Sebelumnya, pada 15 Oktober, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengirim surat kepada pejabat Israel, mengancam akan memberlakukan embargo senjata jika krisis kemanusiaan di Gaza tidak diselesaikan dalam waktu satu bulan.

Israel telah berulang kali dituduh menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza, tetapi Tel Aviv membantahnya dan mengatakan telah mengirimkan lebih dari 900.000 ton bantuan ke daerah tersebut dalam waktu kurang dari setahun.

Sumber: https://baoquocte.vn/chao-lua-trung-dong-my-tan-cong-kho-vu-khi-houthi-israel-khong-kich-thanh-pho-o-syria-hua-hen-cai-thien-tinh-hinh-nhan-dao-290377.html