Di manakah letak pangkalan-pangkalan AS di Timur Tengah?
Pangkalan AS terbesar di Timur Tengah terletak di Qatar, dikenal sebagai Pangkalan Udara Al Udeid, dan didirikan pada tahun 1996. Negara-negara lain tempat AS memiliki pangkalan termasuk Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Kendaraan militer yang mengibarkan bendera Yordania dan AS berpartisipasi dalam latihan militer di Zarqa, Yordania, pada 14 September 2022. Foto: Reuters
Amerika Serikat telah mengoperasikan pangkalan di sekitar Timur Tengah selama beberapa dekade. Pada puncaknya, terdapat lebih dari 100.000 pasukan AS yang beroperasi di Afghanistan pada tahun 2011 dan lebih dari 160.000 pasukan yang beroperasi di Irak pada tahun 2007.
Meskipun jumlah ini jauh lebih rendah setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada tahun 2021, masih ada sekitar 30.000 tentara AS yang tersebar di seluruh wilayah tersebut. Selain itu, sejak konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza dimulai pada bulan Oktober, AS telah mengerahkan ribuan pasukan tambahan ke daerah tersebut untuk sementara waktu, termasuk di kapal perang.
AS juga memiliki sekitar 900 tentara di Suriah, yang ditempatkan di pangkalan-pangkalan kecil seperti ladang minyak al Omar dan al-Shaddadi, terutama di timur laut negara itu. Selain itu, AS mempertahankan pos terdepan kecil di dekat perbatasan Suriah dengan Irak dan Yordania, yang dikenal sebagai pos terdepan Al Tanf.
Di Irak, AS memiliki 2.500 personel yang tersebar di berbagai fasilitas seperti Pangkalan Udara Union III dan Ain al-Asad. Namun, masa depan pasukan ini masih bergantung pada negosiasi penarikan pasukan antara pemerintah Irak dan militer AS.
Mengapa AS mempertahankan pangkalan militer di Timur Tengah?
Militer AS ditempatkan di Timur Tengah karena berbagai alasan. Di beberapa negara, seperti Irak dan Suriah, pasukan AS hadir untuk memerangi militan Negara Islam (ISIS), serta untuk memberi nasihat kepada pasukan lokal. Namun selama bertahun-tahun, pasukan AS di sana telah diserang dan dilawan oleh pasukan militan.
Yordania, sekutu utama AS di kawasan ini, memiliki ratusan spesialis militer AS dan melakukan latihan militer ekstensif sepanjang tahun.
Di Qatar dan UEA, kehadiran militer AS bertujuan untuk meyakinkan sekutu, melakukan pelatihan, dan dikerahkan sesuai kebutuhan dalam operasi regional.
Sementara itu, tidak ada pangkalan militer asing di wilayah AS.
Apakah pangkalan AS di Timur Tengah sering diserang?
Pangkalan-pangkalan AS merupakan fasilitas yang dilindungi secara ketat, termasuk sistem pertahanan udara untuk melindungi dari rudal atau drone. Fasilitas di negara-negara seperti Qatar, Bahrain, Arab Saudi, dan Kuwait umumnya tidak menjadi target.
Citra satelit pos militer AS yang dikenal sebagai Menara 22 di Rukban, Rwaished, Yordania. Foto: Planet Labs PBC
Namun, pasukan AS di Irak dan Suriah telah sering diserang dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 7 Oktober, pasukan AS telah diserang oleh pasukan pemberontak lebih dari 160 kali, mengakibatkan sekitar 80 korban jiwa, bahkan sebelum serangan hari Minggu di Menara 22.
Menara 22, tempat serangan pesawat tak berawak pada hari Minggu menewaskan tiga tentara AS, memiliki posisi yang sangat penting secara strategis di Yordania, di titik paling timur laut tempat negara itu berbatasan dengan Suriah dan Irak.
Secara spesifik, Menara 22 terletak di dekat garnisun Al Tanf di Suriah, tepat di seberang perbatasan, dan merupakan tempat tinggal kontingen kecil pasukan AS. Al Tanf adalah lokasi kunci dalam perang melawan kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam (ISIS) dan memainkan peran sebagai bagian dari strategi AS untuk melawan peningkatan kekuatan militer Iran di Suriah timur.
Hoai Phuong (menurut Reuters)
Sumber






Komentar (0)