Hubungan Vietnam-Tiongkok semakin erat berkat aktivitas perdagangan

China Daily baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel berjudul "Perdagangan Lintas Batas Meningkatkan Hubungan Tiongkok-Vietnam", yang merefleksikan aktivitas perdagangan di gerbang perbatasan kedua negara. Pertukaran barang di sini terus mempererat hubungan antara Tiongkok dan Vietnam.

Menurut Tin Tuc, artikel tersebut menyatakan bahwa lonjakan belanja lintas batas di Vietnam telah memicu gelombang barang-barang Tiongkok yang menuju ke selatan. Antusiasme ini tercermin di Kawasan Industri Logistik Elektronik Lintas Batas Tiongkok-ASEAN (Hekou), yang memiliki lebih dari 30 studio streaming langsung dengan promosi penjualan dalam bahasa Tiongkok dan Vietnam. Banyak streamer Vietnam mengunjungi pabrik-pabrik di Tiongkok, tempat mereka memperkenalkan produk secara langsung kepada penonton di negara asal. Barang-barang buatan Tiongkok ini dikirim dari gudang bea cukai di Tiongkok dan dapat tiba di Vietnam dalam waktu seminggu.

Sementara barang-barang konsumsi mengalir ke selatan, produk pertanian Vietnam mengalir ke utara. Truk-truk melewati Hekou, membawa serta sayuran, bunga, dan buah-buahan Yunnan, serta buah naga, kopi, singkong, markisa, dan bahkan leci. Menurut statistik, selama musim leci di Vietnam, lebih dari 100 truk tiba di Tiongkok melalui Hekou setiap hari – rata-rata setiap truk melewati bea cukai dalam waktu kurang dari 10 menit.

"Kerja sama pertanian Tiongkok-Vietnam sangat saling melengkapi, dengan potensi besar dan hasil nyata," kata Ma Zhigang, seorang pejabat di Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok.

Secara khusus, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Vietnam dan Tiongkok telah mempertahankan momentum yang kuat, mempertahankan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan, dan semakin mendalam.

Gerbang perbatasan internasional Lao Cai . (Foto ilustrasi: VNA).

Menurut Penasihat Nong Duc Lai, pada tahun 2024, kerja sama ekonomi dan perdagangan akan terus menjadi titik terang dalam hubungan kedua negara. Di tengah penurunan perdagangan antara Tiongkok dan banyak mitra, terutama mitra utama, Vietnam merupakan salah satu dari sedikit mitra yang mempertahankan perdagangan stabil dengan Tiongkok, dengan pertumbuhan dua digit. Jika dihitung berdasarkan negara, Vietnam merupakan mitra dagang terbesar keempat Tiongkok di dunia dan terus mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok di ASEAN.

Upaya pembukaan pasar produk pertanian juga telah mencatat hasil positif, menciptakan kondisi yang kondusif bagi pengiriman barang dari kedua arah. Sejak awal tahun, aktivitas pengurusan bea cukai di gerbang perbatasan pada dasarnya berjalan lancar. Otoritas dan daerah yang memiliki gerbang perbatasan di kedua sisi telah berkoordinasi secara aktif untuk menyelesaikan masalah yang muncul guna mengatasi dan meminimalkan masalah kemacetan barang di gerbang perbatasan yang sering terjadi selama liburan dan musim ramai di masa lalu, sehingga meminimalkan biaya bagi pelaku usaha.

Selain barang, pertukaran antarmasyarakat juga telah menghubungkan kedua negara. Menurut data resmi, pada tahun 2025, lebih dari 10.600 rombongan wisata Vietnam—dengan total lebih dari 120.000 wisatawan—memasuki Tiongkok melalui gerbang perbatasan Hekou.

Dalam kunjungan dan sidang kerja para pemimpin senior Partai dan Negara, kedua belah pihak menandatangani banyak perjanjian kerja sama, yang sebagian besar merupakan perjanjian ekonomi dan perdagangan, sehingga terciptalah premis kerja sama perdagangan antara kedua negara pada tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya.

Sumber: https://thoidai.com.vn/quan-he-viet-nam-trung-quoc-sau-sac-hon-boi-cac-hoat-dong-thuong-mai-215292.html