Menurut Bapak Dang Dinh Toan, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Kon Plong, melalui informasi yang diberikan oleh penduduk setempat, pemerintah membentuk tim survei lapangan dan mengonfirmasi keberadaan dua air terjun yang sebelumnya tidak pernah tercantum dalam peta wisata .
"Kedua air terjun ini memiliki keindahan murni, yang erat kaitannya dengan pegunungan dan hutan Dataran Tinggi Tengah. Ini bisa menjadi sorotan baru dan unik dalam perjalanan menjelajahi alam Kon Plông," ujar Bapak Toan.
Air terjun pertama dinamai So Roach oleh penduduk setempat, terletak di Desa Kon Plong, Kecamatan Kon Plong. Meskipun tidak setinggi air terjun pada umumnya, air terjun ini memiliki aliran air yang sejuk sepanjang tahun, berkelok-kelok di antara bebatuan dan pepohonan hijau di sekitarnya.
Secara khusus, air terjun So Roach cukup mudah diakses melalui jalan darat, sangat cocok untuk wisata alam terbuka atau keluarga yang gemar menyatu dengan alam tanpa harus menempuh perjalanan terlalu jauh atau susah payah.
Sementara itu, Air Terjun Ho Kook memiliki tampilan yang benar-benar berbeda, misterius, murni, dan menantang. Terletak jauh di dalam hutan, di bawah pengelolaan Badan Pengelolaan Perlindungan Hutan Thach Nham, jalan menuju Air Terjun Ho Kook masih cukup sulit, pengunjung harus melewati banyak hutan lebat dan medan yang kompleks. Namun, kesulitan akses inilah yang menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang gemar menjelajah, trekking, dan berpetualang.
“Kami yakin bahwa bagi wisatawan yang gemar menaklukkan alam, Ho Kook akan menjadi destinasi ideal untuk merasakan keindahan hutan hijau Kon Plông yang paling liar, paling megah, dan paling murni,” ujar Bapak Toan.
Pihak berwenang di komune Kon Plông saat ini tengah membuat rencana khusus untuk merencanakan, melestarikan, dan memanfaatkan kedua lokasi ini secara efektif dalam rangka pengembangan ekowisata, dengan menggabungkan pengalaman budaya lokal.
"Kami tidak hanya ingin menjadikan kedua air terjun ini sebagai destinasi wisata yang menarik, tetapi juga melihatnya sebagai peluang untuk menciptakan mata pencaharian bagi masyarakat setempat, terutama etnis minoritas yang tinggal di sekitar area tersebut. Pengembangan ini akan berkaitan erat dengan perlindungan lingkungan dan pelestarian identitas budaya masyarakat adat," tegas Bapak Toan.
Sumber: https://baovanhoa.vn/du-lich/quang-ngai-phat-hien-hai-thac-nuoc-hoang-so-tuyet-dep-tai-xa-kon-plong-152054.html
Komentar (0)