Peraturan tentang periode pembayaran asuransi sosial untuk menerima pensiun pada tahun 2023. (Sumber: TVPL) |
Rezim asuransi sosial
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Asuransi Sosial Tahun 2014, asuransi sosial dapat dipahami sebagai jaminan penggantian atau penggantian sebagian penghasilan pekerja apabila mengalami pengurangan atau kehilangan penghasilan yang disebabkan oleh sakit, melahirkan, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, memasuki usia pensiun, atau meninggal dunia, berdasarkan iuran kepada dana asuransi sosial.
Asuransi sosial mencakup dua jenis dasar: asuransi sosial wajib dan asuransi sosial sukarela. Masing-masing jenis memiliki rezimnya sendiri, khususnya sebagai berikut:
(1) Asuransi sosial wajib adalah jenis asuransi sosial yang diselenggarakan oleh Negara dan wajib diikuti oleh pekerja dan pemberi kerja. Asuransi sosial wajib mencakup skema-skema berikut:
- Sakit;
- Bersalin;
- Kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja;
- Masa pensiun;
- Kematian.
(2) Asuransi sosial sukarela adalah jenis asuransi sosial yang diselenggarakan oleh Negara di mana peserta dapat memilih tingkat iuran dan metode pembayaran yang sesuai dengan pendapatan mereka, dan Negara memiliki kebijakan untuk mendukung iuran asuransi sosial agar peserta dapat menikmati manfaat pensiun dan kematian. Asuransi sosial sukarela mencakup skema-skema berikut:
- Masa pensiun;
- Kematian.
Secara khusus, rezim pensiun merupakan rezim yang sangat penting untuk membantu peserta asuransi sosial memiliki penghasilan (juga dikenal sebagai pensiun) untuk menjamin kebutuhan hidup dasar setelah mencapai usia kerja yang sah.
Peraturan tentang masa pembayaran jaminan sosial untuk menerima pensiun
Berdasarkan ketentuan Pasal 54, 55, dan 73 Undang-Undang tentang Jaminan Sosial Tahun 2014 (sebagaimana diubah dengan Pasal 219 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2019 tentang Ketenagakerjaan) dapat diketahui bahwa untuk dapat memperoleh pensiun, peserta jaminan sosial (termasuk jaminan sosial wajib dan jaminan sosial sukarela) harus memenuhi dua syarat, yakni usia pensiun dan lama kepesertaan jaminan sosial.
Dimana untuk ketentuan waktu kepesertaan jaminan sosial, syarat-syaratnya adalah:
- Bagi peserta jaminan sosial wajib: Wajib memiliki masa iuran jaminan sosial 20 tahun atau lebih, kecuali bagi pekerja perempuan yang berstatus pekerja penuh waktu atau paruh waktu di kecamatan, kelurahan, dan kota, wajib memiliki masa iuran jaminan sosial 15 tahun atau lebih.
- Untuk peserta asuransi sosial sukarela: Harus memiliki iuran asuransi sosial selama 20 tahun atau lebih.
Cara menghitung tingkat pensiun terbaru
Besaran pensiun dihitung berdasarkan besaran pensiun menurut besaran gaji iuran jaminan sosial pegawai, rumusnya sebagai berikut:
Pensiun bulanan = Tingkat pensiun bulanan x Rata-rata gaji bulanan untuk kontribusi asuransi sosial
Di sana:
(1) Tarif pensiun bulanan
- Besaran pensiun bagi pekerja laki-laki: Apabila peserta asuransi sosial adalah 20 tahun, maka akan memperoleh 45%, kemudian setiap tambahan satu tahun ditambah 2%, sampai dengan maksimum 75%.
Apabila pegawai mempunyai masa pembayaran jaminan sosial lebih tinggi dari jumlah tahun yang sesuai dengan besaran tarif pensiun 75%, maka sebagai tambahan atas pensiun, pegawai akan memperoleh tunjangan satu kali.
- Besaran pensiun bagi pekerja perempuan: 15 tahun pembayaran jaminan sosial akan memperoleh 45%, selanjutnya setiap tambahan satu tahun akan mendapat tambahan 2%, maksimal 75%.
Apabila pegawai mempunyai masa pembayaran jaminan sosial lebih tinggi dari jumlah tahun yang sesuai dengan besaran tarif pensiun 75%, maka sebagai tambahan atas pensiun, pegawai akan memperoleh tunjangan satu kali.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)