Dengan 260 halaman buku "kehidupan nyata", penulis Hoang Nam Tien - yang telah bergabung denganFPT Technology Group selama hampir 32 tahun dan juga salah satu pembicara terkemuka di bidang manajemen - telah melampaui teori konvensional dengan membahas AI sebagai "banjir besar" yang menyapu bersih semua model lama, sekaligus membuka peluang baru bagi mereka yang tahu cara memanfaatkannya.
Menurutnya, bukan hanya dari perspektif teknologi, AI telah menjadi faktor sosial, ekonomi , dan strategis, mulai dari lini produksi otomatis, karyawan digital AI Agent, hingga mengubah pola pikir kepemimpinan dan struktur operasional bisnis. Ini bukan lagi permainan bagi para ahli teknologi, melainkan masalah kelangsungan hidup bagi setiap organisasi.
Pesan yang tersirat di sepanjang buku ini merupakan pengingat yang menyadarkan: AI tidak akan menggantikan Anda, tetapi mereka yang tahu cara menggunakannya akan menggantikannya. Di bab-bab awal, penulis menjelaskan bagaimana AI menjadi pekerja digital yang tak kenal lelah dan tanpa emosi, yang dapat bekerja 24/7 dengan produktivitas luar biasa. Kisah FPT Long Chau yang menerapkan AI untuk melatih puluhan ribu apoteker merupakan contoh nyata efektivitas praktis.
Dalam buku ini, penulis mengangkat banyak isu praktis.
Selain analisis, buku ini juga sangat instruktif karena menyediakan peta jalan 3 tahap: Terima - Manfaatkan - Prioritaskan AI. Penulis merekomendasikan pembuatan "Buku Panduan AI" - sebuah buku panduan internal untuk membantu bisnis menstandardisasi proses penerapan AI dengan proses, alat, dan prinsip yang jelas.
Oleh karena itu, kunci untuk mengatasi "Hambatan AI" yang dianggap sebagai hambatan terbesar dalam suatu organisasi bukanlah perangkat lunak atau perangkat keras, melainkan pemikiran kepemimpinan, rasa takut akan perubahan, dan kemampuan untuk belajar kembali.
Pada bab-bab terakhir, penulis kembali ke identitas "Hoang Nam Tien" yang sesungguhnya, diungkapkan dari sudut pandang seorang pakar teknologi dan seorang inspirasi.
Secara spesifik, tata letak dan konten spesifik setiap bab terstruktur secara ilmiah . Bab 1 berfokus pada ikhtisar tentang apa yang telah dan sedang diciptakan oleh AI. AI bagaikan sebuah bencana, sebuah perubahan historis yang serupa dengan revolusi industri sebelumnya, tetapi dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. AI tidak hanya berhenti pada alat pendukung (seperti ChatGPT), tetapi juga berevolusi menjadi Agen AI - "karyawan digital" otonom yang mampu menggantikan sebagian besar pekerjaan manusia, termasuk kepemimpinan.
Bencana ini berdampak besar pada segala hal mulai dari manufaktur otomatis, revolusi pengobatan, hingga bidang yang memerlukan pemikiran rumit seperti pemrograman.
Bab 2 berfokus pada Agen AI - sistem otonom yang dapat menganalisis, merencanakan, dan bertindak layaknya karyawan sungguhan, bekerja tanpa lelah dan tanpa emosi. Dalam bab ini, penulis menekankan bahwa Agen AI sedang membentuk kembali pasar tenaga kerja, menetapkan persyaratan baru untuk rekrutmen. AI secara kuat menembus semua aktivitas bisnis inti, seperti: penjualan, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi, operasional, dan bahkan membangun budaya perusahaan.
Karya tersebut berisi data yang berguna dan menegaskan visi untuk masa depan.
Bab 3 berfokus pada salah satu masalah paling mendesak yang disebabkan oleh AI: “kelas tidak berguna” baru yang terdiri dari pekerja tidak terampil dan profesional kerah putih.
Bab 4 menekankan peran para pemimpin di era AI. Pelajaran dari keruntuhan Nokia atau kesulitan Intel saat ini menunjukkan bahwa kegagalan untuk berubah akan berujung pada kegagalan. Para pemimpin di era AI perlu dibekali dengan seperangkat keterampilan berpikir baru, termasuk kemampuan untuk "melupakan pembelajaran untuk belajar kembali" - melupakan pengetahuan lama untuk mempelajari hal-hal baru dan "berpikir berbeda, bertindak berbeda" - memikirkan kembali.
Bab 5 membahas bisnis di ambang perubahan. Tantangan terbesar bagi bisnis bukanlah teknologi, melainkan ketakutan dan keengganan untuk berubah. Untuk mengatasi hambatan AI, bisnis harus mengubah ketakutan menjadi peluang untuk menerobos.
Di Bab 6, penulis memaparkan secara detail peta jalan untuk menghadirkan AI ke dalam perusahaan, yang pada dasarnya merupakan proses mengubah budaya dan pola pikir, bukan sekadar membeli perangkat. Untuk mengatasi hambatan psikologis berupa rasa takut akan perubahan, kurangnya kepercayaan dan keterampilan karyawan, para pemimpin perlu menjadikan AI sebagai "Co-pilot", memasukkan AI ke dalam KPI, menyediakan pelatihan yang tepat, mendorong pengujian, dan membangun aturan penggunaan yang aman.
Tujuannya adalah menciptakan budaya "AI First" melalui tiga tahap: Adopsi, Pemanfaatan, dan Prioritaskan AI. Untuk menstandardisasi implementasi, bisnis perlu membangun AI Playbook – buku panduan internal yang berisi prinsip-prinsip, contoh proses, alat rekomendasi, dan mekanisme pembaruan.
Bab 7 kembali ke kisah masyarakat Vietnam yang beradaptasi dengan era digital. Kita memiliki kekuatan seperti fleksibilitas, optimisme, dan ketahanan, tetapi kita juga perlu mengatasi kelemahan dalam hal disiplin dan rasa takut akan perubahan. Oleh karena itu, sekuat apa pun AI, masih ada kualitas inti yang tidak dapat digantikannya, dan penulis Hoang Nam Tien percaya bahwa selama kita mempertahankan kualitas-kualitas tersebut.
Penulis menekankan bahwa orang Vietnam memiliki kualitas yang sangat berharga: fleksibilitas, optimisme, dan ketahanan. Namun, ia juga secara terbuka menunjukkan kelemahan-kelemahannya, seperti: kurangnya disiplin dan rasa takut akan perubahan. Penulis menekankan: Hanya dengan mengatasi diri sendiri, kita dapat melangkah jauh di "era AI".
Dengan gaya penulisan yang ramah dan berpengalaman serta analisis yang mendalam, "Applying AI to Business" merupakan buku profesional sekaligus alat orientasi pemikiran, yang membantu para pebisnis, pemimpin, dan karyawan mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang akan segera datang.
Hoang Nam Tien menutup buku bukan dengan sebuah kesimpulan, melainkan dengan sebuah ajakan: "AI berubah setiap hari, jadi yang paling saya harapkan adalah menerima banyak kontribusi dan kritik dari para pembaca, agar buku ini selalu menjadi ajakan yang tepercaya dan segar bagi Anda untuk memulai perjalanan menguasai AI."
Sumber: https://nhandan.vn/ra-mat-sach-ung-dung-ai-vao-doanh-nghiep-cua-hoang-nam-tien-post887918.html
Komentar (0)