Jika sampah luar angkasa tidak dibersihkan, risiko apa yang akan dihadapi manusia?
Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), puing-puing ruang angkasa secara bertahap menjadi ancaman bagi semua aktivitas di orbit Bumi.
Báo Khoa học và Đời sống•22/10/2025
Sampah antariksa adalah benda buatan manusia yang tidak terpakai yang berada di luar angkasa, termasuk peralatan yang telah diluncurkan atau ditinggalkan. Contohnya termasuk roket, satelit yang sudah tidak berfungsi, dan bahkan barang-barang pribadi yang secara tidak sengaja dijatuhkan oleh astronaut, seperti sarung tangan, kamera, atau spatula. Foto: Alamy. Menurut ESA, saat ini terdapat sekitar 40.000 objek yang dipantau di orbit Bumi. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 11.000 yang merupakan satelit aktif. Foto: ESA.
Sisanya sebagian besar berupa sampah antariksa, termasuk 54.000 objek yang lebih besar dari 10 cm, 1,2 juta keping berukuran antara 1 dan 10 cm. Para ahli khususnya prihatin dengan 130 juta keping puing kecil berukuran antara 1 mm dan 1 cm yang beterbangan mengelilingi Bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Foto: news.mit.edu. Meskipun ukurannya kecil, serpihan-serpihan ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada satelit, bahkan struktur penting seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) atau Teleskop Hubble. Foto: University of Warwick/Mark Garlick. ESA memperingatkan adanya fenomena "rantai Kessler", yang terjadi ketika sebuah tabrakan menciptakan lebih banyak puing, yang kemudian memicu tabrakan lebih lanjut dan menciptakan reaksi berantai yang tak terkendali. Gambar: NASA/JSC/Orbital Debris Program Office.
"Dengan serangkaian satelit, roket, dan puing-puing yang tertinggal setelah setiap peluncuran, ruang di sekitar planet kita dipenuhi dengan sejumlah besar objek yang tidak terpakai yang berisiko menyebabkan tabrakan berbahaya," ESA memperingatkan. Foto: Getty Images. Puing-puing antariksa juga menimbulkan ancaman bagi semua aktivitas di orbit Bumi. Khususnya, puing-puing tersebut dapat merusak ionosfer atau magnetosfer, yang juga dikenal sebagai lingkungan plasma planet. Foto: Kantor Program Puing Orbital NASA. Saat melayang di luar angkasa, puing-puing antariksa dapat menabrak satelit aktif, menyebabkan kerusakan parah atau bahkan menyebabkannya berhenti beroperasi. Foto: NASA.
Puing-puing antariksa kemudian dapat jatuh kembali ke Bumi, menimbulkan bahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuhan lainnya. Pada tahun 1997, seorang wanita terluka ketika sepotong logam jatuh dari langit dan mengenai bahunya. Foto: Shutterstock. Pembaca diundang untuk menonton video : Peta alam semesta dengan lebih dari 900.000 bintang, galaksi, dan lubang hitam. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)