Metode "tidur cepat" setelah 2 menit

Metode tidur militer dapat membantu prajurit tertidur dengan mudah bahkan di medan perang yang bising dan keras (Ilustrasi: Getty).
Metode Tidur Militer pertama kali muncul dalam buku "Relax and Win: Championship Performance" karya penulis Lloyd Bud Winter, dan konon merupakan teknik yang membantu tentara tertidur dengan mudah bahkan di medan perang yang bising dan keras.
Prinsip metode ini didasarkan pada 3 langkah utama: Merilekskan otot, mengendalikan pernapasan, dan memvisualisasikan pemandangan yang damai.
Secara spesifik, praktisi akan merelaksasikan otot-otot wajah, bahu, lengan, lalu turun ke dada dan kaki. Kemudian, sesuaikan laju pernapasan secara perlahan, dengan waktu embusan napas yang lebih lama. Terakhir, bayangkan diri Anda mengambang di permukaan air yang tenang atau berbaring di padang rumput yang damai.
Petunjuk ini disampaikan dari mulut ke mulut sebagai “rahasia tidur cepat”, membantu orang tertidur hanya dalam waktu sekitar 120 detik, atau 2 menit.
Penjelasan ilmiah
Menurut para ahli dalam ilmu tidur dan jam biologis, tidak ada bukti sah yang mendukung "metode tidur militer" yang telah diuji atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Namun, ketika kita membandingkannya dengan terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I), atau pengobatan standar yang direkomendasikan dalam kedokteran, kita menemukan beberapa kesamaan yang luar biasa.

Pekerja kantoran tidur di kursi setelah makan siang di Beijing (Cina) (Foto: Reuters).
Secara khusus, CBT-I juga mencakup langkah-langkah relaksasi otot progresif, pengendalian stimulus, dan menghilangkan kecemasan atau keyakinan salah tentang tidur.
Perbedaannya adalah metode militer disederhanakan, cocok untuk lingkungan yang keras di mana prajurit tidak dapat mengendalikan jadwal atau kondisi tidur mereka.
Dari sudut pandang ilmiah, kombinasi relaksasi otot, pengendalian napas, dan imajinasi positif sebenarnya membantu sistem saraf beralih ke keadaan parasimpatik, membantu tubuh memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan bersiap untuk tidur.
Dengan kata lain, "metode tidur militer" hanyalah versi singkat dan mudah diingat dari ilmu tidur modern, yang dirangkum dalam tiga elemen yang bahkan di medan perang pun masih dapat dikendalikan manusia: pernapasan, otot, dan pikiran.
Apakah baik jika tidur terlalu cepat?

Mencoba memaksakan diri untuk tidur dalam 2 menit dapat berdampak buruk bagi kesehatan (Foto: Getty).
Menurut American Sleep Institute, tertidur terus-menerus selama kurang dari 5 menit sering kali merupakan tanda kantuk berlebihan di siang hari, sementara sekitar 10–20 menit adalah waktu untuk transisi ke tidur alami yang sehat.
Artinya, jika Anda tertidur terlalu cepat, tubuh Anda mungkin mengalami kekurangan tidur parah, yang merupakan kebalikan dari tujuan “tidur sehat”.
Di lingkungan militer, melatih prajurit untuk tertidur dengan cepat dan nyenyak dalam kondisi kurang tidur yang berkepanjangan diperlukan, karena mereka harus mempertahankan tingkat respons dan pemulihan fisik yang tinggi.
Namun dalam kehidupan sehari-hari, memaksakan diri untuk tertidur dalam 2 menit bukan hanya tidak realistis, tetapi juga kontraproduktif. Artinya, ketika praktisi terus-menerus khawatir "Saya belum bisa tidur", kekhawatiran tersebut akan mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang memperlambat proses tertidur.
Sebaliknya, para ahli menyarankan versi teknik yang lebih lembut: fokuslah pada pernapasan lambat, rilekskan otot wajah dan bahu, dan hindari rangsangan seperti ponsel, kafein, cahaya biru... setidaknya 30 menit sebelum tidur.
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/khoa-hoc-he-lo-goc-khuat-ve-phuong-phap-ngu-nhanh-sau-2-phut-20251022092034123.htm
Komentar (0)