Real Madrid ciptakan gengsi, MU turunkan gengsi

Perez masih seorang pria yang sangat sopan di desa sepak bola.

Namun, Real Madrid sekali lagi membuktikan bahwa uang hanya bisa digunakan sampai batas tertentu. Tak diragukan lagi, klub Kerajaan Spanyol ini jagonya merekrut bintang-bintang top tanpa biaya transfer.

Sikap Real Madrid

Ketika Real Madrid merekrut Trent Alexander-Arnold dari Liverpool pada bulan Juni dengan harga €10 juta (£8,4 juta), uang tersebut hanya untuk mempercepat proses transfer agar mereka dapat mendaftarkannya untuk Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Bahkan, jika mereka menunggu, mereka bisa mendapatkan bek tersebut secara gratis pada tahun 2025.

Kesepakatan ini menandai keempat kalinya dalam 5 tahun terakhir Real Madrid memenangkan "perburuan agen bebas", setelah merekrut David Alaba (2021), Antonio Rudiger (2022), Kylian Mbappe (2024), dan kini Alexander-Arnold. Menariknya, mereka semua berasal dari rival berat seperti Bayern Munich, Chelsea, PSG, dan Liverpool.

Real Madrid dengan sabar menunggu Alexander-Arnold.

Komentator La Liga, Phil Kitromilides, mengatakan kepada BBC Sport bahwa panggilan juara Spanyol 36 kali itu sulit ditolak: "Tidak peduli dari mana Anda berasal, siapa yang pernah bermain untuk Anda, atau siapa yang Anda sayangi sejak kecil. Ini adalah puncak, hal terbesar yang dapat Anda lakukan dalam karier Anda. Ambil contoh Trent - dia bermain untuk tim masa kecilnya (Liverpool). Trent tidak akan pindah ke klub lain selain Real Madrid. Itulah daya tariknya, kemegahan Real."

Yang menarik bukanlah bahwa Real mengontraknya secara gratis, melainkan bahwa sebagian besar pemain menyadari bahwa klub mungkin tidak mau atau tidak mampu membayar biaya transfer yang tinggi. Namun, karena mereka begitu ingin bergabung, mereka rela membiarkan kontrak mereka saat ini berakhir.

Selain gemerlapnya, Real Madrid juga membuat para pemain percaya karena mereka tidak pernah mengingkari janji. Meskipun Kylian Mbappe "membalikkan keadaan" sekali pada transfer 2022, mereka tetap menggelar karpet merah untuk menyambutnya di Santiago Bernabeu pada musim panas 2024. Real Madrid juga dengan sabar menunggu Alexander-Arnold ketika mereka bertekad untuk tidak membeli bek kanan lagi pada bulan Januari, mengingat cedera panjang Dani Carvajal.

Faktanya, Real membayar Liverpool 10 juta euro untuk Alexander-Arnold juga menunjukkan jiwa kejantanan mereka, sehingga Liverpool tidak akan merasa kesal karena kehilangan pemain dengan sia-sia, dan hubungan kedua klub tidak akan "putus".

Manchester United tidak tahu cara berbelanja?

Kembali ke Manchester United musim panas ini. Selain berhasil merekrut trio penyerang seharga 200 juta pound, "Setan Merah" juga menyegarkan skuad dengan membeli kiper berkualitas. MU perlu membeli kiper baru karena Andre Onana semakin kehilangan kepercayaan diri dan performanya menurun.

Namun, Manchester United bermain terlalu konservatif ketika "bermain dengan kedua belah pihak". Mereka bernegosiasi dengan kiper Royal Antwerp, Senne Lammens, dan juga dengan kiper Aston Villa, Emiliano Martinez.

Bahkan tim Old Trafford terus mencapai kesepakatan pribadi dengan Martínez dan Lammens. "Setan Merah" begitu aktif sehingga banyak orang yakin mereka akan membeli kedua kiper tersebut secara bersamaan.

Martinez belajar pelajaran yang menyakitkan.

Lammens, Martinez, dan Royal Antwerp serta Aston Villa yakin Manchester United akan merekrutnya. Oleh karena itu, baik Lammens maupun Martinez tidak bermain dalam pertandingan-pertandingan menjelang batas waktu transfer untuk memastikan pemeriksaan medis berjalan lancar.

Namun, setelah menyepakati harga Lammens dan mendatangkan kiper Belgia tersebut, Manchester United "berbalik arah", meninggalkan Martinez tak berdaya di Aston Villa. Tidak berlebihan jika dikatakan "sendirian", karena Martinez tidak akan lagi dihormati di Villa Park setelah menyatakan niatnya bermain untuk "Setan Merah" – sebagai cara tidak langsung untuk mengkritik level Aston Villa yang dianggap tidak layak untuknya. Banyak pemain akan mempertimbangkan kasus Martinez sebagai pelajaran saat bernegosiasi dengan Manchester United di masa mendatang.

Sebesar apa pun alasan yang diajukan "Setan Merah"—seperti kelebihan penjaga gawang di skuad, atau gaji Lammens yang lebih rendah agar sesuai dengan situasi keuangan—fakta yang tak terbantahkan adalah mereka menempatkan rekan-rekan mereka (baik Martinez maupun Aston Villa) dalam bahaya. Nantinya, ketika Real Madrid dan Manchester United sama-sama tertarik pada seorang pemain, kita tak perlu berpikir panjang untuk menebak klub mana yang akan diprioritaskan. Itulah klub yang bertemperamen gentleman.

Sumber: https://znews.vn/real-madrid-tao-uy-tin-mu-tu-ha-minh-post1582286.html