Sinyal rel yang rusak kemungkinan telah menyebabkan tabrakan tiga kereta api di Balasore, negara bagian Odisha, ungkap pejabat kereta api India.
"Kereta Coromandel Express (jalur Shalimar-Chennai) seharusnya memasuki jalur utama pada malam 2 Juni. Namun, sinyal yang mengarahkan kereta ke jalur samping justru menyala, menyebabkan kereta menabrak kereta barang yang sedang parkir di sana," ujar KS Anand, direktur komunikasi South Eastern Railway, kepada Reuters pada 3 Juni. Kereta Coromandel melaju dengan kecepatan 127 km/jam.
Setelah bertabrakan dengan kereta barang, beberapa gerbong kereta Coromandel terbalik dan menghalangi dua rel yang berdekatan, sehingga menggagalkan kereta Howrah Express (rute Bengaluru - Howrah) saat mendekat dengan kecepatan 116 km/jam.
Perkembangan baru telah muncul yang menunjukkan bahwa Coromandel adalah kapal pertama yang memicu serangkaian peristiwa, berbeda dengan laporan awal yang menyebutkan bahwa Howrah adalah kapal pertama yang memicu serangkaian peristiwa tersebut.
Petugas penyelamat mencari korban selamat dan jenazah korban setelah tiga kereta api bertabrakan di negara bagian Odisha, India timur, pada malam 3 Juni. Foto: Reuters
Menurut India Express , petugas perkeretaapian memberi lampu hijau kepada kereta Coromandel untuk memasuki jalur utama. Namun, sinyal tersebut sebenarnya dimatikan karena alasan yang tidak diketahui. Dewan Keselamatan Perkeretaapian India belum menyelesaikan penyelidikannya untuk mengetahui apakah sinyal tersebut rusak, atau apakah terdapat kelalaian dari pihak operator sinyal atau masinis kereta.
Pejabat India mengumumkan pada malam tanggal 3 Juni bahwa tahap pencarian dan penyelamatan atas tragedi kereta api telah berakhir. Semua jenazah dan penumpang yang terluka telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Operasi penyelamatan telah selesai. Kami telah melanjutkan ke pekerjaan perbaikan," kata juru bicara Perkeretaapian India, Amitabh Sharma.
Hampir 24 jam setelah kecelakaan, tim penyelamat menemukan setidaknya 288 jenazah dan lebih dari 900 orang terluka. Sudhanshu Sarangi, kepala pemadam kebakaran negara bagian Odisha, khawatir jumlah korban tewas bisa mencapai 380 karena beberapa penumpang berada dalam kondisi kritis.
Thanh Danh (Menurut Reuters, Hindustan Times, India Express )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)