
Menurut National Geographic, fajar bukan hanya momen ketika sinar cahaya pertama muncul, tetapi juga mengandung kisah sejarah dan ritme kehidupan yang damai sebelum jalanan menjadi ramai dan kafe-kafe mulai dibuka.
Tujuh pengalaman yang mereka pilih, mulai dari mengejar awan di Vietnam, menjelajahi rawa-rawa garam di Prancis, hingga menyaksikan kue keju pertama dipanggang di Italia, semuanya menunjukkan dunia terbangun lebih awal dari yang kita kira.

Dalam daftar ini, National Geographic menilai pengalaman berburu awan di Dalat sebagai pengalaman yang unik dan tak tertandingi: "Di Dataran Tinggi Tengah Vietnam, pagi hari adalah saatnya awan. Sebelum fajar, pengunjung mendaki lereng gunung setinggi sekitar 1.400 m untuk mengagumi lembah yang diselimuti kabut, sementara puncak-puncak gunung mengapung seperti pulau di lautan awan. Penduduk setempat menyebutnya "berburu awan", sebuah hobi yang menggabungkan sains dan lanskap," jelas National Geographic.
Bapak Dinh Van Don, pemilik Happy Day Travel, berbagi dengan National Geographic: "Awan Dalat sangat indah di cuaca pagi yang dingin."
Menurut artikel tersebut, fenomena ini hanya berlangsung sebentar, ketika kabut tertahan oleh udara dingin malam dan perlahan menghilang di bawah sinar matahari pagi, menciptakan pemandangan yang serapuh awan itu sendiri. Berburu awan yang dulunya merupakan rahasia lokal kini telah menjadi "hiburan nasional" dan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan yang datang ke Dalat.

Tujuh pengalaman matahari terbit yang tersisa dalam daftar tersebut meliputi: Etiopia: Menjelajahi gunung berapi di dataran rendah Danakil; Peru: Belajar menggunakan alat tenun dengan penenun Quechua; Italia: Menyaksikan seni pembuatan Parmigiano Reggiano; Prancis: Pagi di rawa-rawa garam Guérande; Portugal: Memancing tradisional saat fajar di Azores; India: Raga pagi di Sungai Gangga di Varanasi.
Sumber: https://baolamdong.vn/san-may-da-lat-dung-dau-top-trai-nghiem-binh-minh-dep-nhat-the-gioi-do-tap-chi-my-binh-chon-403123.html






Komentar (0)