Pada sore hari tanggal 22 Juli, dalam rangka melaksanakan arahan Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh untuk segera mengerahkan rencana dan langkah-langkah guna menanggapi dampak Badai No. 3, Departemen Konstruksi meminta badan-badan dan unit-unit untuk memantau secara ketat informasi mengenai perkembangan Badai No. 3 dan mengorganisasikan siaga 24/7 untuk memahami situasi, mengantisipasi kemungkinan terburuk agar dapat memberikan tanggapan dengan segera, menugaskan pasukan siaga, dan bersiap untuk mendukung serta membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.

Unit manajemen operasi, unit konstruksi, investor sistem infrastruktur, dan pekerjaan konstruksi di kota berkoordinasi erat dengan Komite Rakyat di lingkungan, komune, zona khusus, dan unit terkait untuk memeriksa sistem drainase, pintu air pengendali pasang surut, katup pencegah pasang surut, pompa, dan stasiun pompa untuk memastikan kapasitas pencegahan banjir di wilayah perkotaan.
Mengatur pasukan, kendaraan, perlengkapan untuk berkoordinasi dengan satuan terkait guna mengambil tindakan tanggap darurat dan segera menangani kejadian akibat bencana alam (kejadian yang berkaitan dengan sistem drainase, pohon tumbang, kerusakan sistem penerangan, rambu lalu lintas, kecelakaan di saluran air, jalan raya, lokasi konstruksi... terutama yang terjadi di kawasan padat penduduk, kantor pusat, sekolah, rumah sakit, pekerjaan umum) guna menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas, serta meminimalisir risiko dan kerusakan terhadap manusia dan harta benda apabila terjadi kejadian di Kota.
Dinas Konstruksi meminta instansi dan satuan untuk menyiapkan tenaga dan sarana angkutan air dan jalan yang sesuai dengan kondisi medan Kota ketika bencana alam terjadi, agar dapat segera memenuhi kebutuhan perjalanan warga, pasukan penyelamat, dan bantuan; Memeriksa dan segera menangani kasus perambahan ilegal pada sistem sungai, anak sungai, kanal, parit, dan danau umum yang berfungsi sebagai jalur lalu lintas perairan di Kota; segera melaksanakan rencana untuk menjamin keselamatan kapal feri di Kota dalam kondisi bencana alam, mengendalikan keselamatan lalu lintas perairan dan jalan di daerah rawan bencana; Memperkuat pemeriksaan kegiatan di dermaga penumpang lintas sungai, dermaga penjemputan dan pengantaran penumpang, serta kendaraan angkutan penumpang, kapal hidrofoil yang beroperasi di jalur perairan pedalaman lokal dan jalur perairan pedalaman nasional; menjamin keselamatan mutlak saat berpartisipasi dalam lalu lintas perairan (kendaraan harus diperiksa, memiliki sistem komunikasi, dilengkapi dengan jaket pelampung, pelampung, dan tidak kelebihan muatan).
Unit terkait secara berkala memperbarui dan segera melaporkan insiden, kerusakan, dan situasi penanganan dalam menanggapi dampak badai No. 3.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/san-sang-ho-tro-giup-do-nhan-dan-khi-gap-su-co-post804911.html
Komentar (0)