Pengamatan yang dilakukan pukul 7 pagi tadi di jalan-jalan utama seperti Le Van Luong, To Huu, Lang Ha, Hoang Cau, dan Nga Tu So menunjukkan jarak pandang yang sangat terbatas. Gedung-gedung tinggi hanya tampak sebagai bentuk-bentuk buram dan tidak jelas, tersembunyi dalam kabut putih tebal.

Di area Jalan Le Van Luong, gedung-gedung apartemen setinggi 20-30 lantai yang berjajar di kedua sisi jalan hampir "menghilang" dari lantai 10 ke atas. Di jalan, meskipun cukup terang untuk melihat wajah orang, mobil dan sepeda motor semuanya harus menyalakan lampu depan kuning mereka untuk menembus kabut.



Menurut para ahli lingkungan, fenomena di Hanoi pagi ini adalah hasil dari sinergi "ganda". Massa udara dingin yang menguat menekan palung tekanan rendah, dikombinasikan dengan kelembapan tinggi akibat hujan ringan (gerimis), menciptakan lapisan kabut yang tebal.
Namun, perlu dicatat bahwa kabut ini bukan hanya uap air. Kabut ini juga mengandung partikel halus (PM2.5) yang tersuspensi di atmosfer bagian bawah yang tidak dapat menyebar karena fenomena inversi suhu yang telah berlangsung selama beberapa hari.
Alih-alih hanyut oleh hujan, debu dan kotoran, ketika terkena hujan ringan dan kelembapan tinggi, justru menempel lebih erat pada lapisan udara di dekat permukaan tanah, menciptakan atmosfer "tebal" yang tidak menyenangkan bagi orang yang lewat.


Mengingat kualitas udara yang buruk dan cuaca dingin serta hujan, para ahli kesehatan menyarankan masyarakat, terutama lansia dan anak-anak kecil, untuk membatasi aktivitas di luar rumah pada pagi hari. Saat bepergian, masyarakat harus mengenakan masker khusus untuk melindungi diri dari debu halus, menjaga kehangatan tubuh, dan mematuhi batas kecepatan yang aman untuk menghindari tabrakan yang tidak diinginkan akibat jarak pandang yang terbatas.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/sang-nay-13-12-ha-noi-chim-trong-man-suong-mu-dac-quanh-post828435.html






Komentar (0)