Duc Giang Chemical Group Joint Stock Company (kode saham: DGC) mengadakan rapat pemegang saham tahunan 2023 pada tanggal 29 Maret di Kota Ho Chi Minh. Rapat tahun ini diadakan di Istana Kemerdekaan. Pada awal sesi, Bapak Huyen memimpin nyanyian lagu "Musim Semi di Kota Ho Chi Minh".
Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui rencana pendapatan total konsolidasi sebesar 10.875 miliar VND dan laba setelah pajak sebesar 3.000 miliar VND, yang masing-masing menunjukkan penurunan sebesar 25% dan 50% dibandingkan tahun 2022.
Menurut Ketua Dewan Direksi Dao Huu Huyen, menetapkan target laba yang rendah merupakan salah satu langkah pencegahan terhadap penurunan harga fosfor kuning di pasar. Dengan target ini, pengusaha tersebut memperkirakan akan mendistribusikan dividen kepada pemegang saham pada tahun 2023 dengan tingkat 30%.
Ketua Dewan Direksi: Mengenai pembelian kembali saham, saat ini saya juga tidak tahu.
Dalam diskusi di rapat umum pemegang saham, seorang pemegang saham mengatakan bahwa ia telah membeli saham DGC dengan harga 140.000 VND/saham, meminjam dengan margin, dan masih memegangnya. Menurut pengamatan pemegang saham ini, ada tren penjualan saham DGC oleh pihak asing, yang menyebabkan harga saham tidak meningkat hingga nilai sebenarnya. Pemegang saham tersebut menyarankan agar dewan direksi berinvestasi dan membeli lebih banyak saham DGC agar para pemegang saham merasa aman dalam memegang saham mereka.
Mengenai masalah ini, Bapak Huyen mengatakan: "Tugas kami adalah memastikan produksi dan bisnis serta menjamin keselamatan staf kami. Kami tidak ikut campur dengan investor asing dan tidak menyelesaikan kesedihan para pemegang saham. Kita semua tahu bahwa pasar saham itu fluktuatif dan tidak ada yang menyangka bahwa likuiditas akan menurun begitu tajam."
Bapak Dao Huu Huyen, Ketua Dewan Direksi Duc Giang Chemicals (Foto: IT).
"Kami tidak memahami investor asing. Mereka pernah menanyakan tentang pembelian 20% saham DGC, tetapi kami menolak. Sedangkan untuk pembelian saham, saat ini saya merugi. Saya tidak bisa melawan pasar sendirian," tambahnya.
Dalam pidatonya di rapat umum pemegang saham, Bapak Huyen menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk membeli kembali saham karena beliau tidak ingin keluarganya mengendalikan saham perusahaan, dan beliau mungkin akan menjualnya jika dianggap perlu. Beliau mencatat bahwa bagi banyak perusahaan besar di seluruh dunia , pemegang saham seperti Duc Giang yang memiliki 5-10% dari modal perusahaan sudah dianggap signifikan.
Masih ada uang tunai sebesar 9 triliun VND.
Menurut Bapak Huyen, pertanda positif lainnya adalah meskipun telah membayarkan dividen lebih dari 1.000 miliar VND sesuai dengan resolusi Dewan Direksi, grup tersebut masih memiliki hampir 9.000 miliar VND dalam bentuk tunai. Jarang sekali sebuah perusahaan mengumpulkan sejumlah besar uang tunai seperti itu, dan ini akan menjadi dasar untuk berinvestasi dalam proyek-proyek seperti proyek Nghi Son dan proyek PLTN Dak Nong .
Sesuai dengan rencana yang diuraikan untuk tahun 2023, perusahaan memperkirakan akan menginvestasikan total 550 miliar VND untuk konstruksi dasar, termasuk 50 miliar VND untuk penyelesaian pabrik NPK Dak Nong dan 500 miliar VND untuk dimulainya pembangunan Kompleks Kimia Duc Giang Nghi Son.
Diketahui bahwa proyek Nghi Son fase 1 mengalami keterlambatan. Menjelaskan hal ini, Bapak Dao Duy Anh, Direktur Jenderal, mengatakan bahwa keterlambatan proyek Nghi Son disebabkan oleh fakta bahwa beberapa warga di area yang terdampak seluas 1.000 m² dari proyek tersebut belum menyetujui, dan sejauh ini mereka telah setuju untuk pindah dari area yang terdampak. Diharapkan pada bulan Juni tahun ini, warga akan menerima uang dan dapat direlokasi. Sesuai rencana, relokasi akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun 2023. Proyek ini telah membuat langkah besar ke depan dalam menyelesaikan penilaian dampak lingkungan, dan diharapkan pada bulan April Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan akan menyetujui versi finalnya - izin yang sangat penting bagi proyek kimia untuk memulai konstruksi.
Proyek besar lainnya adalah proyek real estat di Long Bien, yang telah menerima persetujuan perencanaan skala 1/500, tetapi saat ini terhenti karena kendala terkait dengan Undang-Undang Perumahan, Undang-Undang Tanah, dan peraturan lingkungan. Perusahaan sedang mengoordinasikan upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah ini.
Selain itu, grup tersebut secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah menjadi perusahaan induk dari Tia Sang Battery Joint Stock Company (kode saham: TSB), dengan kepemilikan saham sebesar 51%. Akuisisi perusahaan ini tidak ditujukan untuk sektor properti karena grup itu sendiri masih memiliki lahan seluas 6 hektar di Hanoi yang belum diselesaikan.
“Tujuan kami adalah untuk lebih meningkatkan pengembangan Tia Sang Battery. Kami bercita-cita untuk meningkatkan pendapatan hingga 1 triliun VND, dengan tujuan memanfaatkan platform Tia Sang Battery untuk memproduksi baterai lithium – elemen penting untuk kendaraan listrik saat ini,” kata Bapak Huyen.
Perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa mereka mulai memasok Coca-Cola Global – konsumen asam fosfat kelas makanan terbesar di dunia. Selain itu, perusahaan tersebut sedang menjajaki pasar AS karena tingginya permintaan dan kekurangan pasokan menyusul ketegangan perdagangan dengan China.
Pada akhir rapat umum pemegang saham, mereka menyetujui usulan-usulan tersebut. Mengenai usulan dividen, terdapat konsensus bahwa perusahaan akan mendistribusikan dividen tunai sebesar 40% untuk tahun 2022.
Komentar (0)