Setelah 2 minggu peluncuran, Panitia Pelaksana menerima rekor jumlah tim yang mendaftar untuk kompetisi ini dibandingkan dengan kompetisi keamanan siber untuk mahasiswa di Vietnam sebelumnya, yaitu sebanyak 319 tim terdaftar, dengan total 1.248 mahasiswa, dari 34 universitas dan perguruan tinggi di Vietnam dan 26 sekolah asing dari Jepang, Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Singapura, dan Thailand.

Tim akan menaklukkan 21 tantangan, dalam 5 kelompok topik: Keamanan Web, Terbalik, Dapat Diretas, Kripto, dan Forensik. Untuk meningkatkan daya tarik, tantangan disusun dengan tingkat kesulitan yang semakin meningkat, dengan poin istimewa bahwa pesan-pesan Konvensi Hanoi telah diintegrasikan secara cerdas ke dalam jawaban tantangan, untuk menyampaikan semangat kerja sama, tanggung jawab, dan pembangunan berkelanjutan di dunia maya.
Bapak Vu Ngoc Son, Kepala Departemen Teknologi, Asosiasi Keamanan Siber Nasional, mengatakan: “Kompetisi tahun ini bukan hanya ajang akademis, tetapi juga kesempatan bagi mahasiswa Vietnam dan regional untuk menanggapi Konvensi Hanoi, sebuah dokumen simbolis semangat kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan siber. Melalui tantangan praktis dan mendalam, kami berharap dapat mengembangkan kemampuan analitis, keterampilan penanganan situasi, serta semangat kerja tim para insinyur keamanan siber generasi mendatang.”
Demi menjaga transparansi dan keadilan, Panitia Penyelenggara mewajibkan tim untuk mematuhi peraturan secara ketat selama babak penyisihan. Setiap kontestan hanya diperbolehkan bertukar konten terkait tes dengan anggota tim lainnya. Dilarang keras membocorkan akun, pertanyaan, petunjuk, atau jawaban tes kepada pihak lain. Semua kontestan wajib menjaga koneksi daring melalui sistem pemantauan gambar Panitia Penyelenggara.
Panitia juga mendorong tim-tim dari sekolah yang sama di Vietnam untuk berkumpul di satu lokasi kompetisi, menciptakan suasana yang meriah dan membentuk identitas unik masing-masing sekolah. Cara penamaan tampilan pada sistem pemantauan diatur secara khusus, mengikuti kode sekolah atau nama negara, sehingga memudahkan pengelolaan dan pemantauan selama kompetisi.
Mengenai metode penilaian, setiap tantangan dalam babak ini memiliki titik awal 500 dan skor minimum 100. Ketika sebuah tim melewati tantangan, skor tantangan itu akan secara otomatis menurun sesuai dengan rumus yang ditentukan oleh Panitia Pelaksana, yang mencerminkan popularitas dan kesulitan setiap topik. Ini berarti bahwa, untuk tantangan yang sama, tim yang berhasil menyelesaikannya terlebih dahulu akan memiliki skor lebih tinggi daripada tim yang menyelesaikannya kemudian. Skor tim adalah total skor tantangan yang dilewati tim, di mana waktu untuk menyelesaikan tantangan juga merupakan faktor yang menentukan peringkat. Tim dengan skor total yang lebih tinggi akan diberi peringkat lebih tinggi, dan jika seri, tim yang menyelesaikannya lebih cepat akan memiliki posisi yang lebih tinggi dalam peringkat.
Kompetisi Mahasiswa Keamanan Siber 2025 diselenggarakan oleh Asosiasi Keamanan Siber Nasional, di bawah naungan Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Kompetisi ini bertujuan untuk menemukan, membina, dan menghubungkan talenta muda di bidang keamanan siber. Kompetisi ini juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa Vietnam dan regional untuk bertukar, belajar, menegaskan kapasitas profesional mereka, dan sekaligus mempromosikan citra generasi intelektual muda yang dinamis, kreatif, dan bertanggung jawab demi dunia siber yang aman dan sehat.
Rencananya, setelah babak penyisihan pada 18 Oktober, 20 tim terbaik akan terpilih untuk mengikuti babak final yang dijadwalkan pada 15 November 2025. Informasi detail, hasil, dan kegiatan terkait akan diperbarui secara berkala oleh Panitia Penyelenggara melalui media resmi kompetisi.
Sumber: https://baotintuc.vn/khoa-hoc-cong-nghe/sinh-vien-chinh-phuc-thu-thach-cuoc-thi-an-ninh-mang-2025-huong-ung-cong-uoc-ha-noi-20251013171529896.htm
Komentar (0)