Orang Korea tidak dapat hidup tanpa kimchi.
Kimchi adalah hidangan pokok di Korea dan dapat dibuat dari sayuran seperti lobak, mentimun, dan daun bawang, tetapi kimchi yang paling terkenal terbuat dari kubis napa.
Setiap tahun, pemerintah mengumumkan langkah-langkah untuk membantu menstabilkan harga kubis, lobak, bubuk cabai merah, dan bahan utama kimchi lainnya untuk musim produksi puncak di bulan November.
Suhu yang luar biasa tinggi tahun ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan kubis dan lobak, sehingga mendorong pemerintah untuk meningkatkan jumlah kubis yang dipasok ke pasar sebesar 10% dibandingkan dengan tahun 2023, kata Kementerian Pertanian .
Kubis yang digunakan untuk membuat kimchi tumbuh di iklim dingin, dan sering ditanam di daerah pegunungan di mana suhu musim panas biasanya di bawah 25 derajat Celsius.
Namun, menurut Badan Meteorologi Korea, suhu rata-rata di negara itu dari bulan Juni hingga Agustus tahun ini telah mencapai tingkat tertinggi sejak statistik dimulai pada tahun 1973, dengan jumlah malam dengan suhu 25 derajat Celsius atau lebih tinggi mencapai rekor tertinggi.
Karena panen musim panas terpengaruh, harga grosir kubis melonjak menjadi 9.537 won per kepala ($6,90) pada pertengahan September dari sekitar 3.000 won per kepala ($2,17) pada awal Juli.
Menurut Kementerian Pertanian, harga kubis turun menjadi 5.610 won per tanaman (US$4,06) pada bulan Oktober dan diperkirakan akan turun lebih lanjut pada akhir November seiring dengan membaiknya hasil panen.
Pemerintah Korea Selatan berencana untuk meningkatkan teknologi pengawetan dan memperluas fasilitas penyimpanan kubis, serta terus menjaga stok darurat sebanyak 1.000 ton kubis untuk bersiap menghadapi gangguan pasokan lebih lanjut.
Beberapa penelitian memperingatkan bahwa cuaca yang lebih hangat akibat perubahan iklim kini mengancam tanaman pangan sampai-sampai di masa depan, Korea Selatan tidak akan bisa lagi menanam kubis.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/so-dan-thieu-kim-chi-han-quoc-phai-xa-kho-du-tru-cai-thao-20241023195829564.htm






Komentar (0)