Delegasi mengunjungi model sebenarnya – Foto: Samsung
Diluncurkan di Vietnam sejak 2019, kompetisi Solve for Tomorrow terus berinovasi untuk mendorong siswa menerapkan pengetahuan STEM ( sains , teknologi, teknik, dan matematika) untuk memecahkan masalah kehidupan.
Angin baru membawa semangat kewirausahaan
Pada musimnya yang ke-6, Solve for Tomorrow 2024 menciptakan kegembiraan dengan angin baru yang mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pelajar.
Produk dari tim yang berkompetisi tidak hanya harus berupa solusi teknologi tinggi, tetapi juga perlu disertai dengan rencana bisnis yang jelas untuk menghadirkan produk tersebut kepada konsumen.
Hanya dengan demikian proyek teknologi akan memiliki siklus hidup pengembangan di luar kerangka kompetisi untuk direplikasi dan diterapkan dalam praktik.
Pada babak final tahun ini, para siswa mengejutkan semua orang dengan proyek teknologi mereka yang luar biasa, hasil dari penelitian dan studi mendalam mereka untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan seperti sistem untuk memantau dan memperingatkan anak-anak saat mereka tertidur di dalam mobil;
Aplikasi pintar untuk melindungi anak-anak dan wanita dari risiko kekerasan, pelecehan, dan penculikan; Aplikasi untuk memperingatkan tanah longsor, kebakaran, dan ledakan di rumah...
Proyek-proyek ini menjadi lebih bermanfaat ketika direplikasi dalam kehidupan nyata, dan Solve for Tomorrow adalah jembatan untuk perjalanan yang penuh tantangan: mengubah ide-ide ini menjadi solusi teknologi nyata dan menghadirkan solusi ini kepada pengguna.
Menerapkan AI, IoT… untuk meningkatkan proyek teknologi
Faktanya, proyek-proyek yang mendapat peringkat tinggi dalam kompetisi Solve for Tomorrow adalah demonstrasi paling jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai program tersebut.
Mendapat peringkat pertama di Grup B (untuk siswa SMA), proyek Aplikasi Pintar untuk memperingatkan situasi berbahaya bagi anak-anak dan perempuan oleh tim Supernova (Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Quy Don, Da Nang ) merupakan solusi komprehensif yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis situasi, mengenali suara dan bunyi untuk memperingatkan, dan secara otomatis mendeteksi bahaya yang tidak lazim. Hal ini juga menjadi keunggulan proyek ini dibandingkan produk-produk yang sudah ada.
Sedangkan untuk proyek Penerapan teknologi pintar untuk mengembangbiakkan dan membesarkan serangga langka, yang berhasil meraih juara pertama di kelompok A (siswa sekolah menengah), tim Small Warriors (Asrama Him Lam untuk Etnis Minoritas, Hau Giang ) mengaplikasikan teknologi IoT guna menciptakan sebuah inkubator, serangga air, dan sistem otomatis untuk membesarkan serangga air dan serangga air komersial.
Pada saat yang sama, proyek ini juga menerapkan teknologi AI untuk menciptakan chatbot guna mendampingi dan menghubungkan para ilmuwan, petani, pelaku bisnis, dan sektor negara.
Proyek penerapan teknologi cerdas dalam pembiakan dan pemeliharaan serangga langka akan berkontribusi pada pengembangan pertanian berkelanjutan, membantu melindungi keanekaragaman hayati, dan menciptakan sumber pangan yang bergizi dan ramah lingkungan. Ini merupakan langkah penting dalam mempromosikan pertanian hijau dan mengoptimalkan sumber daya untuk masa depan.
Pesan di atas dari proyek kaum muda Sekolah Asrama Him Lam untuk Etnis Minoritas tidak hanya menaklukkan para juri, tetapi juga menunjukkan bakat pemuda Vietnam dalam menciptakan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melayani kehidupan.
* Bapak Choi Joo Ho (Direktur Jenderal Samsung Vietnam):
Peran Solve for Tomorrow dalam konteks era baru
Dengan hadirnya era AI, umat manusia mengalami titik balik yang signifikan. Banyak ilmuwan aktif mendiskusikan nilai dan peran manusia di era AI.
Namun, dalam proses perubahan yang tak terelakkan, pemikiran kreatif dan kemampuan manusia dalam memecahkan masalah semakin ditekankan.
Negara-negara di seluruh dunia terus bersaing untuk meningkatkan kemampuan ini.
Dalam konteks tersebut, program Solve for Tomorrow membantu meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah sosial siswa. Kami berharap dapat menerima lebih banyak perhatian dan partisipasi dari sektor pendidikan Vietnam agar program ini dapat terus berkembang.
Komentar (0)