Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang efek berbahaya cahaya biru dari layar elektronik, pelindung layar pelindung mata telah menjadi pasar aksesori yang berkembang pesat, seringkali dijual dengan harga lebih mahal daripada pelindung layar biasa. Namun, sebuah uji coba di dunia nyata mengungkapkan bahwa pelindung layar tersebut mungkin tidak lebih efektif daripada lapisan plastik pembungkus.
Untuk memverifikasi klaim tersebut, sebuah eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Universitas Jiaotong Beijing (Tiongkok). Para ahli menggunakan spektrometer—alat khusus untuk menganalisis cahaya—untuk mengukur kemampuan penyaringan pelindung layar yang beredar di pasaran.

Pelindung layar harus transparan agar tidak menghalangi penglihatan saat digunakan.
Foto: tangkapan layar
Profesor Chen Zheng, dari Departemen Teknik Fisika di Universitas Jiaotong Beijing, mengatakan bahwa patch tersebut memang mengurangi intensitas cahaya biru hingga batas tertentu. Namun, masalahnya adalah patch tersebut tidak menyaringnya secara selektif.
"Ketika kami memasang selembar plastik pembungkus pada alat ukur, efek pengurangan cahaya di seluruh spektrum hampir sama dengan pelindung layar," simpul Tran Chinh. Intinya, pelindung layar "anti-cahaya biru" hanya meredupkan layar sedikit, tanpa teknologi penyaringan khusus.
Para ahli juga menunjukkan absurditas parameter periklanan. Mengenai klaim "pemblokiran 50%", Profesor Vuong Quoc Viet (bagian dari tim peneliti) menjelaskan bahwa angka ini tidak berarti apa-apa jika kecerahan layar tidak diperhitungkan. Jika layar memancarkan cahaya biru dengan intensitas yang sangat tinggi, memblokir setengahnya saja akan tetap menyisakan cukup cahaya untuk membahayakan.
Mengenai klaim "99-100% pemblokiran", hal ini secara teknis mustahil. Cahaya biru adalah salah satu dari tiga warna primer (merah, hijau, biru) yang membentuk gambar di layar. Jika Anda memblokir hampir semua cahaya biru, layar akan memiliki warna kuning yang pekat, warnanya akan terdistorsi dan tidak dapat digunakan.
Saat ini, belum ada standar medis resmi untuk tingkat emisi cahaya biru yang aman. Oleh karena itu, para ahli menyarankan solusi yang paling efektif dan gratis adalah menggunakan fitur-fitur yang tersedia di ponsel seperti Night Shift (iOS) atau Eye Protection Mode (Android), dan yang terpenting, secara proaktif mengurangi waktu penggunaan perangkat untuk melindungi penglihatan.
Sumber: https://thanhnien.vn/su-that-ve-mieng-dan-man-hinh-chong-anh-sang-xanh-185251031110622793.htm






Komentar (0)