
Pada tanggal 22 Februari (13 Januari), festival tradisional Kuil Lim kembali menyambut ribuan pengunjung dari seluruh penjuru untuk menikmati Festival Musim Semi.

Sejak pagi hari, orang-orang berkumpul di tempat menyanyi Quan Ho, yang paling ramai adalah di paviliun air.
Ini adalah lagu rakyat khas Delta Sungai Merah di Vietnam Utara, terbentuk dan berkembang di wilayah budaya Kinh Bac kuno, terutama wilayah perbatasan dua provinsi Bac Giang dan Bac Ninh saat ini.

Seperti festival tahun-tahun sebelumnya, para pria dan wanita masih mempersembahkan daun sirih yang dibungkus sayap burung phoenix agar pengunjung dapat mendengarkannya di sekitar paviliun air.

Bapak Nguyen Duc Thinh (tinggal di Tu Son, Bac Ninh ) menyediakan 20.000 VND untuk mendukung kelompok nyanyi Quan Ho. Bapak Thinh berkata: "Setiap tahun saya mendukung mereka agar mereka memiliki lebih banyak dana untuk melanjutkan kegiatan nyanyi Quan Ho."

Perempuan di atas perahu itu menggunakan buket bunga besar untuk menerima uang dari pengunjung, tanpa menggunakan tangan atau nampan sirih. Banyak orang menganggap ini sebagai "uang keberuntungan" untuk Tahun Baru bagi rombongan Quan Ho, biasanya dalam denominasi 10.000 hingga 100.000 VND.

Ke mana pun perahu naga membawa rombongan di sepanjang pantai, penduduk setempat akan membungkuk untuk "mengucapkan selamat tahun baru kepada rombongan".

Sumbangan tersebut kemudian dikumpulkan dan dirahasiakan oleh anggota rombongan Quan Ho.

Di atas perahu ada seorang perempuan yang mempersembahkan sirih dan menerima uang dari masyarakat, sisanya bernyanyi.

Ibu Minh Trang (dari Bac Giang) mengambil foto daun sirih yang ia terima setelah memberikan uang kepada kelompok tersebut. Ia bercerita: "Uangnya tidak banyak, saya mendengarkan nyanyian mereka lalu mendukungnya."

Selain area paviliun air, para penyanyi pria dan wanita juga menyelenggarakan nyanyian quan ho untuk para penonton di perkemahan di bukit Lim.

Bersamaan dengan nyanyian cinta, di bawahnya akan ada para perempuan yang membawa nampan berisi sirih dan pinang untuk mengundang para tamu. Setiap pengunjung yang memberi uang akan menerima selembar daun sirih yang dilipat membentuk sayap burung phoenix.

Di Festival tersebut, selain kegiatan budaya dan seni, nyanyian Quan Ho (12 tenda Quan Ho), ada juga permainan rakyat seperti: To Tom Diem, kaligrafi, festival puisi, ayunan, gulat tradisional, banteng kambing dengan mata tertutup, memecahkan pot, tarian naga, tarian barongsai, kompetisi catur manusia, bola voli... menciptakan suasana yang semarak di hari-hari pertama Musim Semi.
[iklan_2]
Tautan sumber







Komentar (0)