Gaya hidup, genetika, dan lingkungan berperan dalam risiko penyakit jantung. Namun, terdapat perdebatan mengenai apakah testosteron, hormon seks pria utama, berkaitan dengan risiko penyakit jantung, menurut situs web kesehatan Livestrong (AS).
Pria berisiko terkena penyakit jantung lebih awal dibandingkan wanita
Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan wanita karena alasan berikut:
Lebih rentan terhadap penyakit arteri koroner
Banyak penelitian telah mengonfirmasi bahwa pria berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan wanita. Asosiasi Jantung Amerika menyatakan bahwa pria cenderung lebih cepat terkena penyakit jantung dibandingkan wanita.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga mengungkapkan bahwa pria memiliki risiko penyakit arteri koroner (PJK) seumur hidup yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Selain itu, banyak faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan ini, seperti kadar kolesterol, kemampuan mengatur tekanan darah, dan kekakuan arteri.
Peran testosteron
Testosteron telah lama diduga terkait dengan penyakit kardiovaskular. Testosteron merupakan hormon seks utama pria yang berperan dalam menjaga massa otot, mengatur kepadatan tulang, dan memproduksi sel darah merah. Namun, efeknya terhadap kesehatan kardiovaskular masih kontroversial.
Studi menunjukkan bahwa testosteron memengaruhi metabolisme lipid, fungsi pembuluh darah, dan peradangan. Beberapa studi menemukan bahwa kadar testosteron yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol darah, dan risiko penumpukan plak di arteri.
Efek perlindungan estrogen pada wanita
Salah satu alasan penting mengapa wanita memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah sebelum menopause adalah efek perlindungan hormon estrogen. Estrogen membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dengan meningkatkan fungsi endotel, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL), yang juga dikenal sebagai kolesterol "baik".
Hormon ini juga membantu mengatur tekanan darah dan metabolisme gula darah, yang keduanya penting untuk kesehatan jantung. Setelah menopause, ketika kadar estrogen menurun, risiko penyakit jantung pada wanita meningkat dan secara bertahap mendekati risiko pria.
Perbedaan gaya hidup
Selain faktor biologis, pria dan wanita seringkali memiliki kebiasaan gaya hidup berbeda yang memengaruhi risiko penyakit jantung. Pria cenderung memiliki perilaku yang meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti merokok, minum terlalu banyak alkohol, mengonsumsi makanan berlemak, dan kurang memperhatikan kesehatan dibandingkan wanita, menurut Livestrong.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/tai-sao-nam-gioi-de-mac-benh-tim-hon-phu-nu-185250311184339056.htm






Komentar (0)