Di tengah hamparan sungai Moc Hoa ( Tay Ninh ), desa terapung Tan Lap tampak begitu damai bak ruang yang sunyi. Dengan ekosistem lahan basah yang kaya, tempat ini membawa pengunjung ke ruang hijau yang sejuk dengan hutan kayu putih, teratai, lili air, dan spesies akuatik khas, yang semakin indah setiap musim banjir.
Pagi-pagi sekali Tan Lap dengan mudah menyentuh hati para pelancong: kabut tipis menyelimuti hijaunya hutan kayu putih, aroma tanah basah bercampur aroma daun kayu putih, kicauan burung membangkitkan perasaan rileks dan damai.

Jalan melalui hutan kayu putih panjangnya lebih dari 5 km
Salah satu simbol Tan Lap adalah jalan setapak melalui hutan cajuput, yang panjangnya lebih dari 5 km, berkelok-kelok di tengah hamparan hijau yang luas. Berjalan di jalan setapak yang sejuk dan tenang ini, pengunjung seolah memasuki " dunia yang berbeda" di mana semua suara perkotaan lenyap digantikan oleh suara dedaunan yang tertiup angin dan sinar matahari yang berkilauan menembus pepohonan.
Di kedua sisinya terdapat deretan pohon melaleuca yang tinggi, batangnya tertutup lumut hijau; di bawahnya, air jernih memantulkan dedaunan dengan lembut. Sinar matahari yang menembus kanopi menciptakan bercak-bercak cahaya yang berkilauan dan sinematik. Di sepanjang jalan, Anda dapat menjumpai berbagai spesies burung, ikan, dan serangga di habitat aslinya — momen langka untuk merasakan betapa berharganya alam liar.
Menara observasi sekitar 38 m: pemandangan penuh "karpet hijau"
Sesampainya di Tan Lap, menara observasi setinggi sekitar 38 meter ini wajib dikunjungi. Dari puncak menara, panorama hutan Melaleuca, kanal, dan lahan basah terbentang bagai karpet hijau hingga cakrawala.
Setiap momen dalam sehari memiliki nuansa yang berbeda: kabut putih pagi menyelimuti hutan, menciptakan pemandangan yang samar; matahari siang menyorot warna hijau yang energik; matahari terbenam mengubah hutan menjadi keemasan, menciptakan pemandangan yang romantis dan tenang. Angin bertiup tinggi di atas, air mengalir berkelok-kelok di bawah — nuansa alam yang menyatu menjadi alasan mengapa tempat ini selalu menarik pengunjung.
Rasakan pengalaman naik perahu di tengah kanal
Jika jalur hutan hanya untuk kaki, perjalanan perahu menyusuri kanal lebih untuk jiwa. Pengunjung dapat memilih antara perahu motor atau perahu dayung sesuai selera.
Perahu hanyut dengan tenang di antara dua tepian pohon kayu putih yang memantulkan pantulannya; suara dayung yang berdebur pelan, suara ikan yang memercik, dan suara burung yang sedang menangkap mangsa menciptakan melodi pedesaan yang sederhana. Perjalanan ini membawa Anda ke sudut-sudut hutan yang dalam, tempat cahaya hampir tak menembus dan alamnya masih asri. Selama musim banjir, permukaan air naik, burung-burung datang untuk mencari makan, dan pemandangan menjadi lebih hidup - waktu yang ideal untuk sepenuhnya merasakan irama Sungai Tan Lap.

Beristirahat di hutan Melaleuca
Desa terapung Tan Lap adalah tempat ideal untuk liburan akhir pekan bersama keluarga atau teman. Gubuk-gubuk beratap jerami, jembatan kayu, dan rumah-rumah berarsitektur Barat menciptakan suasana yang akrab dan tenang. Banyak pengunjung memilih untuk bermalam menikmati ketenangan: di malam hari terdengar kicauan serangga, desiran angin sepoi-sepoi dari hutan kayu putih; di pagi hari terdengar kicauan burung dan sinar matahari yang lembut menembus dedaunan.
Kawasan wisata ini menyediakan berbagai fasilitas pendukung pengalaman, seperti jembatan bambu untuk check-in, area perkemahan, dan restoran yang menyajikan makanan khas Tay Ninh, untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan.
Disarankan untuk mencoba pengalaman yang lambat
- Pagi-pagi sekali: berjalanlah sepanjang jalan setapak hutan kayu putih saat kabut masih menyelimuti dan udara masih segar.
- Siang: Naiklah ke menara observasi untuk melihat hijaunya hutan dan kanal.
- Sore hari: naik perahu untuk menyaksikan matahari terbenam keemasan di atas air, dengarkan suara-suara pedesaan.
- Musim banjir: sungai penuh air, burung-burung kembali — waktu yang ideal untuk perjalanan dengan perahu.
Mengapa Tan Lap layak untuk dikunjungi kembali
Tidak ramai, tidak berisik, Tan Lap memikat pengunjung dengan keindahannya yang murni: jalan hutan kayu putih yang puitis, jembatan bambu yang panjang, menara observasi yang memantulkan langit dan awan, perahu-perahu kecil yang tenang, dan gubuk-gubuk tersembunyi di hutan. Setiap sudut membangkitkan nuansa desa sungai yang familiar, cocok bagi pecinta alam, fotografer, atau sekadar mencari akhir pekan yang santai.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan, Tan Lap bagaikan nada tenang dan liris dari wilayah Barat Daya - tempat untuk kembali ke alam, ke kesederhanaan dan kedamaian yang melekat pada setiap orang.
Sumber: https://baonghean.vn/tan-lap-dao-con-duong-rung-tram-va-ngam-thap-38-m-10314514.html










Komentar (0)