Jaringan Bioteknologi Pertanian dan Perawatan Kesehatan Alami Vietnam-Kuba, sebuah inisiatif dari Institut Ekonomi Hijau, secara resmi diluncurkan di ibu kota Havana pada tanggal 11 Oktober.
Acara ini berlangsung dalam rangka perjalanan kerja delegasi Vietnam dari tanggal 8-13 Oktober, termasuk perwakilan dari lembaga manajemen, lembaga penelitian, rumah sakit, dan bisnis.

Jaringan ini menyatukan lebih dari 45 lembaga penelitian, rumah sakit, universitas, dan bisnis dari kedua negara (Foto: Panitia Penyelenggara).
Ibu Duong Bich Diep, Direktur Institut Ekonomi Hijau, menegaskan bahwa Jaringan tersebut merupakan ruang koneksi yang komprehensif, dari ide hingga praktik, dari penelitian hingga produksi dan perdagangan.
"Ini adalah jembatan untuk membawa pengetahuan dan produk bioteknologi Kuba ke Vietnam dan kawasan, sekaligus membawa intelijen ilmiah Vietnam untuk mendampingi pembangunan rakyat Kuba," tegas Ibu Diep.

Suasana sesi kerja (Foto: Panitia Pelaksana).
Pihak Kuba berjanji untuk menciptakan semua kondisi yang menguntungkan mengenai koridor hukum, kebijakan pajak, pelatihan sumber daya manusia dan transfer teknologi, untuk membantu Jaringan segera mewujudkan proyek penelitian dan produksi spesifik di bidang bioteknologi, kedokteran dan pertanian hijau.
Jaringan ini menyatukan lebih dari 45 lembaga penelitian, rumah sakit, universitas, dan bisnis dari kedua negara, yang beroperasi di bidang bioteknologi, kedokteran, pertanian, dan ekonomi hijau, termasuk banyak unit terkemuka di Vietnam.
Dr. Nguyen Huy Hoang, Wakil Direktur Institut Biologi (Akademi Sains dan Teknologi Vietnam), mengatakan bahwa Institut tersebut akan menyediakan platform untuk penelitian mendalam tentang biologi molekuler, teknologi gen, mikrobiologi, bahan obat-obatan dan keanekaragaman hayati; pada saat yang sama, mempromosikan kerja sama, pertukaran pakar dan transfer teknologi dengan lembaga-lembaga Kuba seperti Labiofam dan CIGB.
Menurut Tn. Hoang, kerja sama ini membantu kedua belah pihak meneliti dan mengembangkan obat-obatan dengan lebih cepat, dan menerima teknologi Kuba yang berpengalaman untuk digunakan dan diproduksi di Vietnam, melayani kebutuhan medis, pertanian, dan lingkungan di negara tersebut.
Profesor Madya, Dr. Le Huu Doanh, Direktur Rumah Sakit Dermatologi Pusat, menilai hal ini sebagai peluang besar untuk menerima dan menerapkan pencapaian bioteknologi Kuba, terutama di bidang kedokteran, farmasi, dan kosmetik. Rumah Sakit Dermatologi Pusat bertujuan untuk bekerja sama dalam transfer teknologi gen dan sel regenerasi kulit untuk melayani pasien Vietnam.
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/tang-cuong-hop-tac-khoa-hoc-viet-nam-cuba-20251016171045728.htm
Komentar (0)