Undang-undang perpajakan menetapkan bahwa orang pribadi yang menjalankan bisnis dalam bentuk perdagangan tradisional atau e-commerce dikenakan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan pribadi jika menghasilkan pendapatan sebesar 100 juta VND atau lebih per tahun. Namun, banyak penjual daring yang harus memenuhi kewajiban perpajakannya tidak memahami cara melaporkan pajak, yang dapat menyebabkan kesalahan.

Oleh karena itu, propaganda untuk membantu rumah tangga bisnis perorangan memahami peraturan perpajakan, dukungan dalam memahami dan menerapkan peraturan melalui peraturan sangatlah penting.

Ibu Nguyen Thi Lan Anh, Direktur Departemen Manajemen Pajak untuk Usaha Kecil dan Menengah, Rumah Tangga Bisnis dan Individu, Departemen Umum Perpajakan, mengatakan bahwa akhir-akhir ini, sektor pajak selalu berfokus pada promosi propaganda dan dukungan terhadap pembayar pajak, dan di situs web Departemen Umum Perpajakan (http://gdt.gov.vn), juga ada bagian terpisah untuk mendukung para pebisnis dalam mendaftar pajak, melaporkan dan membayar pajak secara elektronik.

bisnis online 11.jpg

Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan aktivitas e-commerce, termasuk penjualan di platform jejaring sosial, dan untuk memastikan transparansi dan kesetaraan dalam kewajiban keuangan semua individu dan organisasi bisnis, baik dalam bentuk tradisional maupun elektronik, otoritas pajak telah menerapkan banyak solusi spesifik dan sinkron.

Pertama, terus berupaya menyediakan layanan perpajakan secara elektronik untuk mendukung pelaporan dan pembayaran pajak di level 4.0, terutama ke depannya, Direktorat Jenderal Pajak akan mengoperasikan Portal Informasi Elektronik bagi orang pribadi dan rumah tangga pelaku usaha yang melakukan kegiatan perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce) agar dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan mudah.

Bersamaan dengan itu, gencarkan propaganda dan dukungan pembinaan bagi wajib pajak pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usaha perdagangan elektronik (e-commerce) agar melaporkan dan menyetor pajak sesuai ketentuan perundang-undangan.

Otoritas pajak mengusulkan untuk mengubah dan melengkapi peraturan perundang-undangan, yang mengharuskan lantai perdagangan e-commerce dengan fungsi pemesanan daring bertanggung jawab untuk memotong, melaporkan, dan membayar pajak atas nama individu yang melakukan bisnis di lantai tersebut.

Di samping itu, teruslah memperkaya basis data besar tentang perdagangan elektronik, kumpulkan informasi dari berbagai sumber, atas dasar itu, manfaatkan dan olah informasi untuk meninjau wajib pajak agar dapat dikelola, meminta pernyataan yang sesuai dengan kenyataan, menyesuaikan pendapatan atau menangani pungutan tambahan.

Solusi lainnya adalah membangun model manajemen risiko bagi organisasi dan individu yang menjalankan bisnis e-commerce, dengan demikian menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk memproses data besar dan memberikan peringatan jika terjadi risiko pajak.

Langkah lain adalah terus melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap lembaga dan perorangan yang menjalankan usaha e-commerce, badan usaha pemilik lantai usaha e-commerce, unit pengiriman barang, dan perantara pembayaran.

Selain itu, melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga untuk saling berbagi dan menghubungkan data guna mendukung pengelolaan perpajakan di bidang perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce) sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dalam Direktif 18.

Menurut Ibu Lan Anh, jika pelanggaran wajib pajak berupa pernyataan palsu, pernyataan palsu tersebut akan diproses dan dikenakan denda keterlambatan pembayaran. Jika wajib pajak dengan sengaja melakukan penipuan pajak dan mengemplang pajak, denda pajak akan dikenakan 1 hingga 3 kali. Jika wajib pajak mengemplang pajak hingga melanggar hukum pidana, kasusnya akan dilimpahkan ke kepolisian untuk ditangani sesuai ketentuan hukum.

Oleh karena itu, otoritas pajak menekankan pentingnya mempelajari cara mematuhi kewajiban perpajakan dengan benar saat menjalankan bisnis e-commerce, terutama bagi orang pribadi.

Quoc Tuan