Televisi pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa negara tersebut telah berhasil menguji coba rudal balistik baru, Hwasong-19. Pyongyang menyebutnya "rudal strategis terkuat di dunia ," yang mampu menembus pertahanan musuh mana pun.
Apakah rudal "terkuat di dunia" Korea Utara membuat AS dan Korea Selatan takut?
Sabtu, 9 November 2024 21:37 WIB
Televisi pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa negara tersebut telah berhasil menguji coba rudal balistik baru, Hwasong-19. Pyongyang menyebutnya "rudal strategis terkuat di dunia", yang mampu menembus pertahanan musuh mana pun.
Pada awal November, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengumumkan detail peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-19, yang menyatakan bahwa rudal tersebut merupakan versi lanjutan dari seri Hwasong-18 yang telah berhasil diuji coba tahun lalu. Menurut KCNA, AP, Reuters.
Menurut KCNA, rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum 7.687,5 km, terbang sejauh 1.001,2 km dalam 1 jam 25 menit 56 detik, sebelum jatuh ke lokasi yang ditentukan di laut timur Semenanjung Korea. Diketahui bahwa rudal ini merupakan rudal dengan waktu terbang terlama yang pernah dicapai Pyongyang. Menurut KCNA, AP, Reuters.
"ICBM baru ini menunjukkan kepada dunia posisi terdepan Korea Utara dalam produksi dan pengembangan nuklir," tegas pemimpin Kim Jong-un saat berkunjung untuk memeriksa peluncuran uji coba rudal tersebut. KCNA menegaskan bahwa peluncuran rudal ini tidak memengaruhi keamanan dan keselamatan negara-negara tetangga, melainkan hanya langkah militer yang diperlukan untuk menghadapi ancaman dari musuh-musuh Korea Utara. Menurut KCNA, AP, Reuters.
Diketahui bahwa ICBM Hwasong-19 akan dikerahkan bersama Hwasong-18, yang pertama kali diuji coba akhir tahun lalu dan juga menggunakan bahan bakar padat. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) sebelumnya menyatakan bahwa rudal Korea Utara tersebut menggunakan bahan bakar padat, serupa dengan Hwasong-18. Warna dan bentuk jet dalam serangkaian foto yang dirilis oleh Korea Utara turut mengonfirmasi informasi ini. Menurut KCNA, AP, Reuters.
ICBM Korea Utara sebelumnya menggunakan bahan bakar cair, yang jauh lebih mudah diproduksi daripada rudal berbahan bakar padat. Namun, rudal berbahan bakar padat memiliki serangkaian keunggulan luar biasa. Pengisian bahan bakarnya tidak memakan waktu lama sebelum peluncuran, meningkatkan kemampuan manuver, sulit dideteksi oleh sistem pengintaian musuh, dan dapat dikerahkan dari berbagai lokasi. Rudal berbahan bakar padat juga membutuhkan waktu, perawatan, dan transportasi yang lebih singkat daripada rudal berbahan bakar cair. Menurut KCNA, AP, Reuters.
Chang Young-keun, pakar rudal di Institut Strategi Nasional Korea, mengatakan Hwasong-19 memiliki panjang setidaknya 28 meter. Angka ini melampaui model "rudal monster" yang telah diuji Korea Utara, dan juga jauh lebih besar daripada kompleks ICBM bergerak milik militer Rusia seperti Yars dan Topol-M. "Peningkatan panjang berarti rudal tersebut dapat menampung lebih banyak bahan bakar, yang secara langsung memengaruhi daya dorong, massa hulu ledak, dan jangkauan terbang," kata Kim Dong-yup, pakar di Universitas Studi Korea Utara di Seoul. Menurut KCNA, AP, Reuters.
Para ahli belum memperkirakan jangkauan dan kapasitas hulu ledak Hwasong-19 yang sebenarnya. Sementara itu, versi sebelumnya, Hwasong-18, dapat terbang sejauh 15.000 km jika diluncurkan pada sudut optimal, mampu menghantam lokasi mana pun di wilayah AS, dan dapat membawa satu atau lebih hulu ledak dengan massa total 1,25-1,5 ton. Menurut KCNA, AP, Reuters.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memasukkan tujuan kepemilikan "rudal berhulu ledak ganda" dan teknologi kendaraan masuk-kembali (MIRV) bertarget ganda secara independen dalam program pengembangan militer 2021-2025. Desain MIRV tersebut disebut-sebut mampu mengancam perisai pertahanan rudal AS. Sistem pencegat AS tersebut kabarnya harus meluncurkan setidaknya 4 rudal untuk mencegat satu hulu ledak rudal musuh. Menurut KCNA, AP, Reuters.
Setiap perisai rudal AS memiliki 44 pencegat, sehingga hanya dapat mencegah jatuhnya maksimal 11 hulu ledak secara bersamaan. Menurut KCNA, AP, Reuters.
PV (menurut ANTĐ)
[iklan_2]
Sumber: https://danviet.vn/ten-lua-manh-nhat-the-gioi-cua-trieu-tien-co-khien-my-han-quoc-e-ngai-20241109213506468.htm
Komentar (0)