Menteri Kehakiman Thailand mengumumkan bahwa mantan Perdana Menteri Thaksin termasuk di antara mereka yang dijatuhi hukuman percobaan dan dapat dibebaskan dari penjara akhir pekan ini.
"Sekitar 930 narapidana, termasuk Bapak Thaksin, akan menerima hukuman percobaan. Beliau termasuk dalam kelompok yang kesehatannya buruk atau berusia di atas 70 tahun dan akan dibebaskan secara otomatis setelah menjalani hukuman selama 6 bulan," ujar Menteri Kehakiman Thailand Tawee Sodsong kepada wartawan hari ini, merujuk pada mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Media Thailand melaporkan bahwa Tn. Thaksin dapat dibebaskan dari penjara setelah 17 Februari.
Thaksin, 74, kembali ke Thailand pada Agustus 2023 dan ditangkap tak lama kemudian. Ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena penyalahgunaan kekuasaan dan diampuni oleh keluarga kerajaan Thailand, sehingga hukumannya dikurangi menjadi satu tahun. Beberapa jam setelah tiba di penjara Bangkok, Thaksin dirawat di Rumah Sakit Umum Kepolisian, tempat ia dirawat hingga kini.
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat tiba di Bandara Don Mueang, Bangkok pada 22 Agustus 2023. Foto: Reuters
Departemen Pemasyarakatan sebelumnya menyatakan bahwa Thaksin menderita sejumlah kondisi kesehatan serius yang dapat membahayakan nyawanya jika ia kembali ke penjara. Seorang dokter baru-baru ini menyatakan bahwa Thaksin menderita tekanan darah tinggi, penyempitan pembuluh darah, hepatitis B, dan telah menjalani dua operasi sejak dirawat di rumah sakit.
Thaksin kembali ke Thailand ketika pemerintahan baru dibentuk, dipimpin oleh partai Pheu Thai, yang memiliki hubungan dengan keluarganya. Thaksin telah menjabat sebagai perdana menteri sejak tahun 2001, tetapi digulingkan dalam kudeta militer pada tahun 2006. Ia kemudian meninggalkan negara itu dan hidup dalam pengasingan sejak tahun 2008.
Nhu Tam (Menurut AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)