Menurut imbauan tersebut, situasi keamanan secara keseluruhan bagi warga negara Tiongkok di Jepang terus memburuk. Pemberitahuan tersebut juga menyatakan bahwa pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi baru-baru ini mengenai Taiwan telah semakin memperburuk suasana interaksi antarmasyarakat antara kedua negara, sehingga menciptakan risiko tambahan bagi keselamatan dan keamanan warga negara Tiongkok di Jepang.
Tujuh maskapai penerbangan China juga memberi tahu penumpang yang dijadwalkan terbang ke Jepang bahwa mereka akan mengembalikan uang tiket atau mengizinkan pemegang tiket untuk mengubah rute penerbangan mereka hingga akhir tahun.
.png)
Peringatan perjalanan itu muncul setelah Ibu Takaichi mengatakan kepada anggota parlemen minggu lalu bahwa Jepang dapat menggunakan militernya untuk campur tangan dalam setiap kemungkinan konflik di Selat Taiwan, yang memisahkan Taiwan dari daratan Cina.
Setiap tindakan militer China terhadap Taiwan akan menciptakan situasi pertahanan diri yang dapat memicu respons militer dari Jepang, katanya.
Para pejabat Tiongkok telah meminta Perdana Menteri Jepang untuk mencabut komentarnya. Namun, menurut China Daily, sejauh ini Ibu Takaichi menolak untuk mencabut komentarnya.
Komentar Takaichi juga dikritik oleh mantan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. Dalam sebuah wawancara radio pada hari Kamis, Ishiba mengatakan bahwa komentar Takaichi "hampir seperti mengatakan bahwa keadaan darurat di Taiwan adalah keadaan darurat di Jepang."
Sumber: https://congluan.vn/trung-quoc-khuyen-cao-cong-dan-khong-nen-du-lich-den-nhat-ban-10317954.html






Komentar (0)