"Anak ajaib" Do Nhat Nam, pemegang rekor penerjemah termuda di Vietnam pada usia 7 tahun, kini berusia 22 tahun. Waktu terus berlalu, tetapi Nam tetap sama, masih berbakat seperti sebelumnya.
"Wow! Luar biasa"
Mari kita rangkum secara singkat tentang pria berbakat dari Gen Z ini. Di usianya yang baru 7 tahun, Nam lulus sertifikasi Starter, Mover, dan Flyer dari Universitas Cambridge dengan skor sempurna 15/15. Ia juga meraih skor TOEIC 940/990, skor TOEFL ITP 617, dan skor TOEFL iBT 99.
Di usia 7 tahun, Nam juga memecahkan rekor sebagai penerjemah termuda di Vietnam. Di usia inilah gelar "anak ajaib" disematkan kepadanya. Di usia 11 tahun, Nam menjadi penulis autobiografi termuda di Vietnam. Di usia 13 tahun, Nam menjadi siswa internasional di Church Farm School (Pennsylvania, AS). Selama masa itu, Nam meraih banyak prestasi mengagumkan dan menerima surat ucapan selamat dari mantan Presiden Barack Obama yang berisi: "Selamat atas kemenangannya dalam Penghargaan Pendidikan Presiden AS".
Pada usia 17 tahun, Do Nhat Nam diterima di Pomona College (AS) dengan beasiswa sekitar 6,6 miliar VND/4 tahun studi... Nam juga lulus Ujian ACT American College, sehingga masuk dalam daftar siswa dengan nilai tertinggi di Universitas Johns Hopkins, AS.
Baru-baru ini, menjelang usia 22 tahun, Nam terus membuat banyak orang mengaguminya dengan meraih beasiswa penuh untuk studi doktoral dari 6 universitas di AS: Cornell, Chicago, Washington, California, Los Angeles, California, hingga Santa Barbara, California Selatan. Selain itu, Nam juga berhasil menyelesaikan program magister di dua universitas: Dartmouth dan Cambridge.
Dari AS, Nam bercerita kepada reporter Thanh Nien: "Sejujurnya, hingga saat ini, setelah mengetahui beritanya cukup lama, saya masih... agak sulit mempercayainya. Apalagi menjelang hari terakhir pengumuman hasil, saya menerima surat penerimaan dari Universitas Chicago. Jika saya harus mengungkapkan perasaan saya, saya akan berkata: Wow! Saya tak percaya."
"Saya memutuskan untuk memilih University of Southern California dan akan mempelajari sastra komparatif. Saya akan mendaftar di universitas tersebut Agustus mendatang," ujar Nam.
Ketika ditanya mengapa saya memilih University of Southern California dan bukan sekolah lain, Nam berkata: "Inilah sekolah yang saya datangi untuk wawancara langsung. Saya masih ingat sekitar setengah jam setelah meninggalkan sekolah, saat di dalam bus, saya menerima surat penerimaan dan beasiswa dari kepala sekolah. Beasiswa itu jarang diberikan kepada mahasiswa terdaftar. Mungkin kesan itulah yang menjadi salah satu alasan saya memilih sekolah ini."
Do Nhat Nam bersama ibu dan saudara-saudaranya.
(Menurut TNO)
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)