Pameran "Warisan Hidup - Warisan untuk Masa Depan" berlangsung pada pagi hari tanggal 15 November di Kota Ho Chi Minh, menghadirkan banyak tokoh ternama di industri musik Vietnam. Di antara mereka, penampilan "Jazz Knight" Niels Lan Doky sangat menarik perhatian. Dengan darah Vietnam dan Denmark, ia kembali ke negaranya dan bertemu publik setelah 20 tahun jauh dari tanah kelahirannya.
Dalam acara tersebut, Niels Lan Doky mengatakan ia merasa terhormat dan bangga menjadi bagian dari proyek "Warisan Hidup - Warisan untuk Masa Depan". Baginya, ini adalah proyek yang bermakna, menyebarkan nilai-nilai positif, dan mengingatkan akan kekuatan warisan spiritual Vietnam di era baru.

"Jazz Knight" Niels Lan Doky muncul di pameran (Foto: Penyelenggara).
Seniman tersebut mengatakan bahwa ketika duduk dan mendengarkan rekan-rekan Vietnamnya di atas panggung, meskipun ia tidak sepenuhnya mengerti bahasa Vietnam, ia merasa tersentuh. Suara-suara itu mengingatkannya pada masa kecilnya, ketika keluarganya tinggal di Denmark, tetapi selalu ada teman-teman Vietnam yang mengunjungi ayahnya, seorang warga Hanoi .
"Saya sering duduk di sebelah ayah dan mendengarkan beliau berbicara dalam bahasa Vietnam. Meskipun saya tidak mengerti isinya, rasanya sangat familiar. Sudah lama sekali saya tidak mengalaminya. Rasanya hangat dan nyaman," ujarnya.
Tak hanya membahas tentang rasa kembali, Niels Lan Doky juga menghadirkan perspektif menarik tentang kreativitas. Ia percaya bahwa nada yang salah sekalipun tetaplah nada, yang penting adalah apa yang dimainkan selanjutnya. Baginya, seni bukan hanya tentang kesempurnaan, tetapi juga tentang kemampuan untuk mengambil risiko dan mengubah kesalahan menjadi peluang.

Musisi Quoc Trung (tengah) berbagi banyak hal menarik saat berbicara tentang pernikahannya dengan Thanh Lam (Foto: Penyelenggara).
Mendengarkan kisah ini, musisi Quoc Trung berbagi perspektif serupa. "Dalam hidup, kita selalu berusaha memilih 'nada yang tepat', artinya, memilih dengan bijak. Namun dalam musik , terkadang nada yang salah membuka banyak pintu baru."
Quoc Trung menceritakan kisah masa lalu bersama Thanh Lam ( Video : Quynh Tam).
Ia bercanda mengatakan bahwa artis sering kali memiliki karier yang stabil tetapi pernikahan tidak selalu seperti itu, sambil mencontohkan dirinya dan penyanyi Thanh Lam.
"Dulu, ketika Thanh Lam dan saya putus, banyak orang merasa sedih. Tapi nyatanya, itu membuka peluang baru. Thanh Lam menemukan suami dokter yang bahagia, dan saya jadi mengenal banyak perempuan hebat lainnya," ujarnya sambil bercanda.
Mendengarkan penuturan musisi Quoc Trung, diva Thanh Lam yang duduk di barisan tamu tertawa terbahak-bahak tanda setuju, membuat suasana pameran menjadi lebih ceria.

Diva Thanh Lam dan Diva Ha Tran di kursi tamu (Foto: Penyelenggara).
Pameran "Warisan Hidup - Warisan untuk Masa Depan" menghadirkan ruang berlapis bagi publik, mulai dari pameran seni dan kaligrafi hingga platform multimedia. Pameran ini bukan sekadar pameran, tetapi juga sebuah perjalanan untuk menciptakan kembali pemikiran, pengalaman, dan inspirasi orang-orang Vietnam yang berpengaruh secara internasional di berbagai bidang seperti kedokteran, keuangan, budaya, dan seni.
Acara ini juga menandai peluncuran e-book "The Universal Within - Universe of the Mind", yang memperkenalkan tokoh-tokoh Vietnam terkemuka di seluruh dunia. Di antaranya: Lektor Kepala, Dr. Phan Toan Thang, seorang pelopor dalam penelitian sel punca; Niels Lan Doky (Do Ky Lan) - seorang seniman jazz kelas dunia; Nguyen Thi Xuan Phuong - sutradara, koresponden perang, seniman, dan penulis...
Niels Lan Doky (lahir 1963) lahir dari ayah Vietnam dan ibu Denmark. Ia diajari gitar oleh ayahnya sejak kecil, tetapi beralih ke piano pada usia 11 tahun dan memasuki industri musik profesional pada usia 15 tahun, dan segera bermain dengan banyak musisi jazz Amerika.
Pada awal 1980-an, ia kuliah di Berklee College of Music dan membentuk grup The Doky Brothers dengan adiknya, bassis Chris Minh Doky.
Sepanjang kariernya, ia merilis 37 album, tampil di tempat-tempat besar seperti Carnegie Hall, Royal Albert Hall, Blue Note Tokyo dan banyak festival jazz internasional.
Pada tahun 2010, Niels Lan Doky dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Margrethe II dari Denmark. El Diario (Spanyol) pernah menyebutnya sebagai salah satu pianis terpenting dalam setengah abad terakhir.
Sumber: https://dantri.com.vn/giai-tri/thanh-lam-bat-cuoi-khi-quoc-trung-nhac-lai-not-sai-cua-doi-song-hon-nhan-20251115193109058.htm






Komentar (0)