(NLDO)- Komite Partai Kota Nha Trang (provinsi Khanh Hoa) meminta agar wilayah ini menangani petisi dan melaporkan kasus penjualan sewenang-wenang atas properti warga selama penggusuran paksa.
Bahasa Indonesia: Sehubungan dengan itu, Sekretaris Komite Partai Kota Nha Trang (provinsi Khanh Hoa ) meninjau petisi tertanggal 20 Januari 2025 milik Tn. To Van Huynh (bertempat tinggal di 9/2D Nguyen Thien Thuat, distrik Loc Tho, kota Nha Trang ) dengan isi petisi tentang penundaan penyelesaian pengaduan dan meminta agar pengaduan pidana dan dokumen bukti diserahkan kepada Badan Investigasi Kepolisian Kota untuk diselesaikan sesuai dengan Hukum Acara Pidana.
Oleh karena itu, Sekretaris Partai Kota mengusulkan agar petisi Bapak To Van Huynh diserahkan kepada Komite Rakyat Kota Nha Trang untuk ditangani sesuai kewenangannya, menanggapi petisi warga, dan melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Komite Tetap Komite Partai Kota sesuai ketentuan.
Dokumen Komite Partai Kota Nha Trang yang meminta untuk memproses petisi dan melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Komite Tetap Komite Partai Kota
Ini adalah kasus langka yang telah menarik perhatian publik dan banyak kantor berita ketika sebuah unit menjual properti milik warga secara sewenang-wenang selama proses penindakan konstruksi ilegal. Tanggung jawab penindakan ini diserahkan oleh Komite Rakyat Kota Nha Trang kepada Kelurahan Loc Tho.
Sejak November 2024, wartawan Surat Kabar Lao Dong telah menghubungi Ketua Komite Rakyat Distrik Loc Tho dan langsung mendatangi Komite Rakyat distrik tersebut untuk mendaftar bekerja guna mengklarifikasi informasi tentang penjualan aset warga secara sewenang-wenang, tetapi hingga kini belum mendapat tanggapan.
Terkait dengan kejadian ini, Surat Kabar Nguoi Lao Dong terus menerus memberitakan bahwa Tn. To Van Huynh (pemilik hotel) telah banyak mengajukan permohonan bantuan karena mengalami kerugian aset lebih dari 700 juta VND akibat pembongkaran paksa bangunan ilegal.
Tn. Huynh mengklaim bahwa Thanh Binh Construction Service Development Company Limited (pemenang lelang untuk pembongkaran wajib) secara sewenang-wenang menjual aset Tn. Huynh selama proses penegakan hukum untuk proyek konstruksi ilegal di 9/2D Nguyen Thien Thuat, distrik Loc Tho, kota Nha Trang.
Bapak Huynh juga meminta bantuan karena masa penegakan hukum sudah lebih dari 4 bulan (sejak 3 Oktober 2024), tetapi proyek tersebut belum diserahkan kepada Bapak Huynh. Padahal sebelumnya beliau telah membayar biaya penegakan hukum hampir 1,8 miliar VND kepada pihak berwenang.
Proyek hotel Bapak To Van Huynh sudah terlambat pelaksanaannya selama lebih dari 4 bulan (sejak 3 Oktober 2024), namun hingga kini, proyek tersebut belum diserahkan kepada Bapak Huynh.
Sebelumnya, Komite Rakyat Kota Nha Trang juga telah mengeluarkan surat perintah yang menugaskan Inspektorat Kota untuk segera melaporkan hasil pemeriksaan atas penjualan aset secara sewenang-wenang oleh unit penindakan terhadap hotel tersebut selama proses penindakan. Komite ini juga meminta Komite Rakyat Kota untuk segera menanggapi laporan tersebut kepada Departemen Informasi dan Komunikasi sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ini merupakan langkah setelah pers, termasuk Surat Kabar Lao Dong , melaporkan kejanggalan dalam penanganan aset sitaan di hotel nomor 9/2D Nguyen Thien Thuat.
Perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan
Menurut Bapak To Van Huynh, Komite Rakyat Kota Nha Trang telah mengirimkan dokumen perpanjangan masa penyelesaian pengaduan kepada Komite Rakyat Kelurahan Loc Tho. Pengaduan Bapak Huynh diterima pada bulan Oktober 2024. Masa perpanjangan tersebut adalah 30 hari kerja, terhitung sejak tanggal 15 Januari 2025.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/thanh-uy-nha-trang-yeu-cau-bao-cao-vu-tu-y-ban-tai-san-cua-dan-khi-cuong-che-196250215150313297.htm






Komentar (0)