Berdasarkan Undang-Undang tentang Jaminan Sosial (2014) yang berlaku saat ini maupun Undang-Undang tentang Jaminan Sosial (2024) yang telah diubah, pensiun bagi pegawai yang menjadi peserta jaminan sosial wajib dengan sistem penggajian yang ditetapkan oleh negara (pegawai negeri sipil) atau pegawai yang menjadi peserta jaminan sosial wajib dengan sistem penggajian yang ditetapkan oleh pemberi kerja (pegawai non-negeri) dan peserta jaminan sosial sukarela adalah sama.
Dengan demikian, besarnya pensiun bulanan adalah sebesar besarnya tingkat pensiun dikalikan dengan rata-rata gaji bulanan yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial.
Cara menghitung pensiun pekerja adalah sama (Ilustrasi: QA).
Namun, yang membedakan perhitungan pensiun bagi pegawai sektor publik dibandingkan kelompok lain adalah cara menghitung gaji bulanan rata-rata sebagai dasar iuran jaminan sosial.
Karena cara menghitung gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial berbeda, maka cara menghitung pensiun untuk kelompok pekerja di atas pun berbeda.
Dalam Undang-Undang Jaminan Sosial tahun 2014, cara penghitungan gaji rata-rata diatur dalam Pasal 62. Dalam Undang-Undang Jaminan Sosial tahun 2024, penghitungan ini diatur dalam Pasal 72. Pada dasarnya, cara penghitungan dalam Undang-Undang Jaminan Sosial saat ini dan Undang-Undang Jaminan Sosial yang direvisi adalah sama.
Dengan demikian, gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial bagi pegawai non-negara dan peserta jaminan sosial sukarela dihitung sebagai gaji rata-rata per bulan untuk iuran jaminan sosial selama seluruh masa kepesertaan jaminan sosialnya.
Bagi pegawai sektor negara, gaji rata-rata yang digunakan sebagai dasar iuran asuransi sosial dihitung sebagai rata-rata iuran asuransi sosial tahun-tahun terakhir sebelum pensiun, tergantung pada saat mereka berpartisipasi dalam asuransi sosial.
Secara spesifik, sesuai dengan Pasal 1, Pasal 72 Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2024 sebagai berikut:
Cara perhitungan dalam UU Jaminan Sosial Tahun 2014 ini tertuang dalam Pasal 1 ayat 62 yang juga memiliki peta jalan serupa dengan di atas.
Satu-satunya perubahan dalam cara penghitungan pensiun di masa mendatang adalah bahwa menurut peta jalan (sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Jaminan Sosial tahun 2014), bagi pegawai negeri sipil peserta jaminan sosial mulai 1 Januari 2025, rata-rata gaji yang digunakan sebagai dasar penghitungan iuran jaminan sosialnya akan dihitung sebagai rata-rata gaji bulanan iuran jaminan sosial untuk seluruh periode kepesertaan jaminan sosial.
Perhitungan di atas sama seperti perhitungan bagi pegawai sektor non-negara dan peserta asuransi sosial sukarela.
Dengan demikian, bagi pekerja yang menjadi peserta jaminan sosial sejak 1 Januari 2025, perhitungan pensiun bulanannya sama saja, tidak ada perbedaan antar golongan seperti halnya peserta jaminan sosial sebelum tahun 2025.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/an-sinh/thay-doi-cach-tinh-luong-huu-cua-nguoi-tham-gia-bhxh-tu-nam-2025-20240923183810909.htm
Komentar (0)