Pada 28 Oktober, Kepolisian Komune Rach Kien ( Tay Ninh ) menginformasikan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus dua perempuan yang membobol sekolah dan menyerang seorang guru karena mereka mencurigai guru tersebut mengirimkan pesan-pesan intim kepada seorang siswi. Insiden tersebut terjadi di SMA RK, Komune Rach Kien.
Menurut laporan yang dikirim oleh SMA RK kepada Departemen Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Tay Ninh, pada tanggal 20 Oktober, Ibu VTKC (Wakil Kepala Sekolah) menerima pesan teks dari Ibu PTHL (guru sekolah), yang menyatakan bahwa siswa NTTL (kelas 10A7) "berbuat jahat" kepada seorang guru laki-laki.
Pada tanggal 21 Oktober, Ibu C. mengundang L. ke kantornya untuk menyelidiki. L. mengatakan bahwa Tn. NVT (guru pendidikan pertahanan nasional) telah mengirim pesan-pesan intim dan menyentuh tubuhnya. Ia ingin masalah ini segera dihentikan agar ia dapat belajar dengan tenang.

Dua orang tua menyerang seorang guru karena mereka mengira guru tersebut sedang berkirim pesan intim dengan seorang siswi (Foto: AH).
Ibu C. mendorong dan meminta L. untuk menulis laporan dan menyampaikan keinginannya. Dewan sekolah juga bekerja sama dengan Bapak T., memintanya untuk menghentikan perilaku tersebut dan tidak membiarkannya terjadi lagi.
Pada tanggal 22 Oktober, di pertemuan tersebut, setelah mendengarkan laporan siswa tersebut, Tn. T. mengaku telah bertukar pesan intim tetapi membantah adanya kontak fisik. Ia mengakui kesalahannya, menulis surat kritik diri, dan berjanji untuk mengakhiri semua kontak dengan siswa tersebut.
Selanjutnya, Dewan Konseling Sekolah berdiskusi dengan L dan L pun menyetujui penanganan pihak sekolah.
Pada pukul 14.25 tanggal 27 Oktober, dua perempuan (termasuk ibu kandung L.) datang ke sekolah dan meminta izin kepada petugas keamanan, dengan alasan mereka sedang "membahas studi anak mereka". Namun, begitu diizinkan masuk ke halaman sekolah, kedua perempuan itu langsung bergegas ke ruang peralatan, menyerang Pak T. dan orang-orang yang mencoba menghentikan mereka.
Pihak sekolah segera melapor ke Kepolisian Komune Rach Kien untuk menangani masalah tersebut. Polisi tiba tak lama kemudian dan bekerja sama dengan dewan sekolah dan kedua perempuan yang terlibat.
Pada tanggal 28 Oktober, Polisi Komune terus mengundang orang tua L., bersama dengan tiga siswa lainnya (teman L.) untuk bekerja sama memverifikasi postingan informasi tentang insiden tersebut di jejaring sosial.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/thay-giao-o-tay-ninh-bi-to-nhan-tin-than-mat-dung-cham-nu-sinh-lop-10-20251028123801644.htm






Komentar (0)