Keluarga Ketua POM terus menerus melakukan divestasi modal
Pomina Steel Corporation (Kode: POM) baru saja mengumumkan informasi mengenai transaksi yang dilakukan oleh Ibu Do Thi Nguyet, saudara perempuan dari Ketua Dewan Direksi, Bapak Do Duy Thai. Secara spesifik, Ibu Nguyet mendaftarkan penjualan 3,5 juta lembar saham POM. Periode transaksi berlangsung dari 22 November hingga 20 Desember melalui kesepakatan dan pencocokan pesanan.
Jika transaksi berhasil, Ibu Nguyet akan mengurangi rasio kepemilikannya di POM dari 4,6 juta saham (setara dengan 1,64%) menjadi hanya hampir 1,1 juta saham (setara dengan 0,39%).
Keluarga Ketua Pomina Steel (POM) terus menerus melepas modal di tengah bisnis perusahaan yang merugi (Foto TL)
Pada sesi perdagangan 17 November 2023, kode saham POM dihargai VND 4.890/saham. Dengan demikian, Ibu Nguyet diperkirakan akan memperoleh keuntungan sekitar VND 17 miliar dari transaksi penjualan 3,5 juta saham tersebut.
Beberapa hari yang lalu, adik Ketua Do Duy Thai, Ibu Nhung, mendaftarkan penjualan 6,57 juta lembar saham POM, setara dengan 2,35% dari modal dasar perusahaan. Periode transaksi adalah 15 November hingga 14 Desember 2023, melalui negosiasi atau pencocokan pesanan.
Divestasi keluarga ketua POM terjadi di tengah kinerja bisnis perusahaan yang kurang memuaskan. Situasi bisnis yang terus berada di bawah harga pokok menyebabkan POM mencatat kerugian pada kuartal-kuartal terakhir.
Pomina Steel kehilangan 110 miliar lagi pada kuartal ketiga
Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga yang baru diumumkan, Pomina Steel mencatat pendapatan sebesar VND503,5 miliar, turun 83,1% dibandingkan periode yang sama. Beban pokok penjualan tercatat sebesar VND508,7 miliar, menyebabkan perusahaan menderita kerugian kotor sebesar VND5,2 miliar dari aktivitas bisnis utamanya.
Selama periode tersebut, pendapatan keuangan mencapai 11,3 miliar VND, turun 32,3%. Beban keuangan, terutama beban bunga, turun setengahnya menjadi hanya 58,9 miliar VND. Beban penjualan saat ini mencapai 1,2 miliar VND, sementara beban manajemen bisnis mencatat minus 6,9 miliar VND. Akibatnya, kerugian bersih POM dari kegiatan bisnis inti mencapai 47,1 miliar VND.
Setelah dikurangi biaya dan pajak, Pomina Steel mencatat kerugian setelah pajak sebesar VND110,4 miliar. Kerugian ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang merugi VND715,6 miliar.
Dalam 9 bulan pertama tahun ini, pendapatan kumulatif Pomina Steel mencapai VND2.948 miliar, turun 73,5% dibandingkan periode yang sama. Laba setelah pajak tercatat negatif VND647,4 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan kerugian VND707,5 miliar pada 9 bulan pertama tahun 2022.
Dibandingkan dengan target bisnis tahun 2023 sebesar VND 14.000 miliar pendapatan dan VND 300 miliar laba setelah pajak, POM baru menyelesaikan 21% dari rencana pendapatan dan hampir pasti tidak akan dapat menyelesaikan rencana laba tahunan.
Utang jangka panjang meningkat 55%, arus kas bisnis sangat negatif
Pada akhir kuartal ketiga tahun 2023, total aset POM mencapai VND 10.688,9 miliar, turun 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Saldo kas perusahaan turun dari VND 206,3 miliar menjadi hanya VND 14,3 miliar. Dengan demikian, hanya dalam 9 bulan pertama tahun ini, kas POM "menguap" hingga 93%.
Aset jangka panjang menyumbang proporsi yang besar, yaitu 7.343,8 miliar VND. Di antaranya, biaya konstruksi yang belum selesai mencapai 5.796,9 miliar VND.
Dalam struktur modal, POM mencatat utang usaha sebesar VND8.690,4 miliar, setara dengan 81,3% dari total modal. Perusahaan juga memiliki utang jangka pendek sebesar VND5.205,1 miliar dan utang jangka panjang sebesar VND1.146 miliar. Dari jumlah tersebut, jumlah utang jangka panjang cenderung meningkat sebesar 55% dibandingkan awal tahun.
Dalam laporan arus kas Q3/2023, POM mencatat arus kas bersih negatif dari aktivitas operasional sebesar VND 253,2 miliar, sementara pada periode yang sama masih positif sebesar VND 46,6 miliar. Khususnya, pengeluaran untuk beban bunga mencapai VND 168,8 miliar, menunjukkan bahwa tekanan bunga sangat besar terhadap arus kas POM.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)