Pengumuman Perdana Menteri Kishida bahwa ia tidak akan membubarkan DPR selama sidang Diet saat ini muncul ketika partai oposisi utama berencana untuk mengajukan mosi tidak percaya pada Kabinetnya.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida . (Foto: Kyodo/VNA)
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada tanggal 15 Juni mengesampingkan kemungkinan pembubaran DPR selama sidang parlemen saat ini, yang diperkirakan akan berlangsung hingga minggu depan.
Pernyataan itu muncul saat partai oposisi utama berencana untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Kishida.
Berbicara kepada wartawan, Bapak Kishida menekankan bahwa peran pemerintahnya adalah untuk "menyelesaikan tantangan yang telah tertunda hingga saat ini" dan dari perspektif tersebut, "Saya tidak berpikir untuk membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat pada akhir sesi Diet saat ini."
Beberapa pakar politik memperkirakan Tn. Kishida dapat membubarkan Majelis Rendah pada musim gugur setelah merombak Kabinet, sesuatu yang sering dilakukan beberapa mantan perdana menteri Jepang untuk menyegarkan citra pemerintahan mereka.
Para ahli mengatakan waktu pembubaran DPR dapat diundur jika dukungan terhadap Kabinet Kishida menunjukkan tanda-tanda meningkat.
Sebelumnya pada hari yang sama, Partai Demokratik Konstitusional Jepang (CDPJ) menyatakan niatnya untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Kishida pada 16 Juni untuk memprotes kebijakan pemerintah, termasuk rancangan undang-undang untuk mengamankan dana guna memperkuat kemampuan pertahanan.
Namun, para ahli mengatakan langkah ini kemungkinan besar akan gagal karena tidak mendapat dukungan dari koalisi penguasa mayoritas. Namun, keputusan CDPJ telah menarik perhatian publik karena dapat memaksa Bapak Kishida untuk membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan undang-undang, masa jabatan empat tahun DPR saat ini akan berakhir pada Oktober 2025.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)