Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo

Pada sore hari tanggal 12 Januari, di Markas Besar Pemerintah, Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang sedang dalam kunjungan kenegaraan ke Vietnam atas undangan Presiden Vo Van Thuong.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyambut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Foto: Duong Giang/VNA

Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyampaikan rasa senangnya dapat bertemu kembali dengan Presiden Indonesia; menegaskan bahwa kunjungan Presiden kali ini memiliki makna khusus, menciptakan momentum baru bagi hubungan kedua negara setelah lebih dari 10 tahun menjalin Kemitraan Strategis dan menjelang peringatan 70 tahun hubungan diplomatik (1955-2025).

Perdana Menteri mengucapkan selamat kepada Indonesia atas berbagai capaian penting dalam pembangunan nasional selama dua periode Presiden Joko Widodo; mendoakan agar Indonesia dapat menyelenggarakan Pemilihan Umum dengan sukses, terus sejahtera, dan mencapai cita-cita menjadi negara maju pada peringatan 100 tahun berdirinya (1945-2045), dengan posisi yang semakin tinggi di kawasan dan dunia.

Presiden Indonesia menyampaikan rasa senangnya dapat kembali mengunjungi Vietnam dan bertemu dengan Perdana Menteri Pham Minh Chinh; sangat mengapresiasi perkembangan Vietnam yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi; menegaskan bahwa Vietnam merupakan mitra penting dan strategis Indonesia di kawasan.

Presiden Indonesia juga sangat menghargai hasil penting dan substantif dari pertukaran dan kontak dengan para pemimpin senior Vietnam dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh berbicara dalam pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Foto: Duong Giang/VNA

Kedua pemimpin sangat mengapresiasi perkembangan hubungan kerja sama yang kuat dan dinamis antara Vietnam dan Indonesia di berbagai bidang. Kepercayaan strategis semakin diperkuat melalui pertukaran delegasi dan kontak tingkat tinggi secara berkala. Kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan, kerja sama maritim, pertanian, perikanan, pendidikan dan pelatihan, pariwisata, serta pertukaran antarmasyarakat telah mencapai banyak hasil positif.

Kerja sama ekonomi dan perdagangan merupakan titik terang dalam hubungan kedua negara. Dalam 11 bulan pertama tahun 2023, modal investasi dari Indonesia ke Vietnam meningkat sebesar 37%, dengan total modal baru tercatat lebih dari 1 miliar dolar AS. Indonesia mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar ketiga Vietnam, dan Vietnam merupakan mitra dagang terbesar keempat Indonesia di ASEAN dengan total omzet perdagangan dalam 11 bulan pertama tahun 2023 mencapai hampir 13 miliar dolar AS.

Berdasarkan pencapaian tersebut, untuk menciptakan momentum baru bagi hubungan bilateral, kedua belah pihak sepakat untuk segera mempertimbangkan peningkatan Kemitraan Strategis Vietnam-Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi. Kedua belah pihak sepakat untuk terus meningkatkan pertukaran delegasi dan kontak di semua tingkatan; secara efektif mengimplementasikan mekanisme kerja sama bilateral, perjanjian tingkat tinggi, dan dokumen yang telah ditandatangani; serta segera menyusun Program Aksi untuk periode 2024-2028 sesuai dengan situasi terkini.

Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara. Foto: Duong Giang/VNA

Kedua belah pihak sepakat untuk segera berupaya meningkatkan omzet perdagangan bilateral hingga mencapai 15 miliar USD dan lebih tinggi lagi hingga 18 miliar USD sebelum tahun 2028; memfasilitasi dan mendorong pelaku usaha kedua negara untuk berinvestasi di pasar masing-masing; memperluas kerja sama ke bidang-bidang baru seperti kecerdasan buatan, ekonomi digital, ekonomi hijau, energi terbarukan, investasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan baterai kendaraan listrik; memperluas program kerja sama dalam kerangka Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JTEP); memperkuat kerja sama di bidang Halal; memperkuat kerja sama di bidang ketahanan pangan, serta mengkaji dan mempromosikan penandatanganan perjanjian perdagangan beras.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Presiden Indonesia juga menegaskan akan memperkuat kerja sama di bidang-bidang penting lainnya seperti pertahanan, keamanan, kerja sama maritim; berkoordinasi untuk mengatasi tantangan keamanan bersama di laut; bekerja sama di bidang perikanan dan akuakultur; berkoordinasi untuk membatasi kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing); meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan, dan pariwisata; memperkuat konektivitas, meningkatkan frekuensi penerbangan komersial langsung, meningkatkan pertukaran masyarakat dan kerja sama antar daerah di kedua negara.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Foto: Duong Giang/VNA

Kedua pemimpin juga membahas situasi dan masalah regional; sepakat untuk terus berkoordinasi dan saling mendukung di organisasi multilateral; memperkuat kerja sama, mengonsolidasikan solidaritas, peran sentral dan pandangan bersama ASEAN mengenai masalah keamanan regional, termasuk masalah Laut Timur; dan mendukung Laos dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2024.

Perdana Menteri mengusulkan agar Indonesia mengirimkan perwakilan tingkat tinggi dan mendukung Vietnam dalam menyelenggarakan Forum Masa Depan ASEAN pada tahun 2024 dengan sukses mengenai pembangunan yang cepat, berkelanjutan, dan berpusat pada rakyat untuk berkontribusi dalam membangun Komunitas ASEAN yang tangguh dan berkelanjutan.

Komentar (0)