Perdana Menteri menerima delegasi 60 perusahaan besar AS, mempromosikan investasi di Vietnam

Pada sore hari tanggal 18 Maret, Perdana Menteri Pham Minh Chinh bekerja dengan delegasi Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) dan sekitar 60 perusahaan besar AS yang berkunjung dan bekerja di Vietnam, dipimpin oleh Presiden dan CEO USABC Ted Osius, mantan Duta Besar AS untuk Vietnam.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Presiden dan CEO USABC Ted Osius, mantan Duta Besar AS untuk Vietnam - Foto: VGP/Nhat Bac

Dengan sekitar 60 bisnis, ini adalah delegasi terbesar yang pernah ke Vietnam dalam kerangka program yang diselenggarakan oleh USABC, dengan perusahaan terkemuka seperti Boeing, Apple, Intel, Coca-Cola, Nike, Amazon dan Bell Textron, Excelerate Energy...

Menyambut delegasi USABC dan para pebisnis AS yang berkunjung ke Vietnam pada kesempatan kedua negara merayakan ulang tahun ke-30 hubungan diplomatik dan ulang tahun ke-2 peningkatan hubungan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, dengan visi yang lebih panjang, skala yang lebih besar dan tingkat keterlibatan yang lebih dalam, kualitas dan efisiensi yang lebih tinggi, Perdana Menteri menegaskan bahwa Vietnam selalu menganggap AS sebagai mitra utama yang penting, yang memiliki arti penting strategis, terutama dalam hal ekonomi, perdagangan, dan investasi.

Perdana Menteri mengatakan bahwa hubungan bilateral Vietnam-AS telah mencapai kemajuan yang luar biasa belakangan ini, tetapi masih terdapat banyak ruang bagi investasi AS di Vietnam. Kedua negara saling melengkapi dan mendukung, bukan saling bersaing.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh bekerja sama dengan USABC dan sekitar 60 perusahaan besar AS yang berkunjung dan bekerja di Vietnam - Foto: VGP/Nhat Bac

Para pemimpin USABC dan para pebisnis AS mengungkapkan kegembiraan mereka atas kemajuan hubungan Vietnam - AS; sangat menghargai pencapaian dan potensi pembangunan yang hebat, lingkungan investasi dan bisnis di Vietnam, khususnya menghargai Pemerintah dan Perdana Menteri secara pribadi karena selalu memberikan perhatian, menciptakan kondisi, mendukung, mendengarkan, dan menghilangkan kesulitan bagi para pebisnis, termasuk pebisnis AS, untuk berinvestasi dan berkembang secara efektif di Vietnam.

Sangat menghargai strategi pembangunan sosial-ekonomi Vietnam, terutama pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital ketika Resolusi 57-NQ/TW baru saja dikeluarkan, para pelaku bisnis AS menyatakan bahwa mereka ingin dan siap untuk berinvestasi dan memperluas investasi di Vietnam dalam bidang transformasi hijau, transformasi digital, dan ekonomi sirkular termasuk energi, teknologi tinggi, semikonduktor, transformasi digital, kecerdasan buatan, data, penerbangan, logistik, keuangan, telekomunikasi, perawatan kesehatan, pengolahan makanan, produksi barang konsumsi, pariwisata, pendidikan, pertanian, dll.

Perdana Menteri menegaskan bahwa Vietnam selalu menganggap Amerika Serikat sebagai mitra utama dan strategis, terutama dalam hal ekonomi, perdagangan, dan investasi - Foto: VGP/Nhat Bac

Bisnis AS berharap Vietnam akan terus melakukan reformasi prosedur administratif; memperpendek waktu pengambilan keputusan; memastikan konsistensi dan stabilitas regulasi hukum; memiliki kebijakan preferensial untuk mendorong investasi dalam sejumlah proyek dan produk spesifik yang menjadi kelebihan AS dan dibutuhkan Vietnam, serta memberikan prioritas untuk menarik dan mengembangkan...

Setelah membahas dan menjawab usulan serta rekomendasi khusus dari USABC dan para pelaku usaha AS dengan para pemimpin kementerian dan cabang Vietnam, dalam penutupan pertemuan, Perdana Menteri dengan hormat mengucapkan terima kasih atas pendapat para pemimpin dan pelaku usaha USABC; memberitahukan bahwa usulan serta rekomendasi khusus dari para pelaku usaha USABC telah diterima dan dijawab; kementerian dan cabang Vietnam akan terus mempelajari dan segera menanggapi para pelaku usaha; meyakini bahwa di waktu mendatang, kerja sama investasi Vietnam - AS akan memiliki perkembangan baru di semua bidang, terutama kekuatan pendorong baru, sejalan dengan tren dan strategi pembangunan masing-masing negara.

Perdana Menteri mengatakan bahwa Vietnam berharap dan sedang berupaya untuk mendorong pembangunan hubungan ekonomi dan perdagangan Vietnam-AS yang seimbang, harmonis, dan berkelanjutan melalui program aksi khusus; untuk berkontribusi dalam mewujudkan tujuan di atas, sambil meningkatkan kualitas dan efektivitas kerja sama investasi dengan AS.

Perdana Menteri berharap investor AS terus meningkatkan investasi baru dan memperluas investasi di Vietnam - Foto: VGP/Nhat Bac

Perdana Menteri baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan para pebisnis AS untuk mendengarkan pendapat mereka; mengarahkan kementerian dan lembaga untuk segera dan tegas menyelesaikan kekhawatiran pihak AS saat ini, dengan cepat dan efektif, serta mendukung dan mendampingi para pebisnis AS; berkontribusi dalam mewujudkan Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara, dalam semangat "manfaat yang harmonis dan risiko bersama".

Kementerian, sektor, dan lembaga terkait di Vietnam secara aktif meninjau tarif impor barang-barang dari Amerika Serikat, mendorong peningkatan impor produk-produk utama AS yang dibutuhkan Vietnam, terutama produk pertanian, gas cair, dan produk-produk teknologi tinggi; pada saat yang sama, secara ketat mengendalikan asal barang-barang dari luar.

Menilai tren investasi perusahaan AS sejalan dengan strategi pembangunan Vietnam, Perdana Menteri berharap bahwa investor AS akan terus meningkatkan investasi baru dan memperluas investasi di Vietnam, terutama di bidang-bidang penting seperti energi, teknologi tinggi, semikonduktor, AI, penerbangan, kedirgantaraan, dan respons perubahan iklim...

Presiden dan CEO USABC Ted Osius, mantan Duta Besar AS untuk Vietnam, berbicara di pertemuan tersebut - Foto: VGP/Nhat Bac

Bersamaan dengan itu, doronglah hubungan komunitas bisnis kedua negara, doronglah mekanisme dialog antara Pemerintah dan komunitas bisnis, hubungkanlah bisnis-bisnis secara berkala; ciptakan kondisi yang memungkinkan bisnis-bisnis Vietnam untuk berpartisipasi lebih dalam dalam rantai pasokan global bisnis-bisnis AS; jadikan Vietnam sebagai basis produksi dan bisnis AS di kawasan Asia Tenggara; dengan semangat "apa yang dikatakan harus dilakukan, apa yang dijanjikan harus dilaksanakan, apa yang dilaksanakan harus memiliki hasil yang terukur".

Berharap agar kalangan bisnis AS terus memberi saran dan kebijakan kepada Pemerintah Vietnam guna meningkatkan kelembagaan dan kebijakan, Perdana Menteri Pham Minh Chinh meminta kalangan bisnis AS untuk bersuara kepada pemerintahan Trump guna memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi berkelanjutan antara kedua negara; mempertimbangkan untuk mempromosikan pembentukan kerangka kerja perdagangan bilateral baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan situasi praktis; tidak menggunakan langkah-langkah pertahanan perdagangan terhadap Vietnam, segera mengakui status ekonomi pasar Vietnam, dan menghapus Vietnam dari daftar pembatasan ekspor teknologi tinggi Kementerian Perdagangan AS.

Bisnis AS berharap Vietnam akan terus mereformasi prosedur administratif dan mempersingkat waktu pengambilan keputusan - Foto: VGP/Nhat Bac

Kepala Pemerintahan mengusulkan agar kedua pihak menggalakkan kerja sama di bidang sains dan teknologi, inovasi; lebih meningkatkan investasi berkualitas tinggi, menggalakkan alih teknologi maju, dan mendukung pelatihan sumber daya manusia bagi Vietnam; berbagi pengalaman, merekomendasikan kebijakan, dan mendukung Vietnam dalam pengembangan energi; mempertimbangkan dan berpartisipasi dalam proyek-proyek perkeretaapian, penerbangan, jalur air, laut, dan jalan raya Vietnam, dengan peran yang sesuai, termasuk mempelajari pembangunan pusat perawatan dan perbaikan pesawat terbang di Bandara Internasional Long Thanh, Bandara Gia Binh, dll.

Bersamaan dengan itu, kalangan bisnis AS mendukung dan bekerja sama dengan Vietnam dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur digital yang sinkron dan modern, mengomersialkan jaringan 5G, meneliti teknologi 6G; meningkatkan kapasitas, mentransfer teknologi untuk memproduksi peralatan medis, farmasi, vaksin; memprioritaskan investasi di sektor pertanian, terutama program dan proyek pertanian berteknologi tinggi seperti Proyek pembangunan berkelanjutan seluas 1 juta hektar padi khusus berkualitas tinggi dan rendah emisi di Delta Mekong, sembari mendukung kalangan bisnis dan masyarakat Vietnam dalam menghubungkan fasilitas produksi dengan pasar konsumen, berpartisipasi secara mendalam dalam rantai pasokan dan ritel di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh bersama delegasi Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) dan sekitar 60 perusahaan besar AS yang berkunjung dan bekerja di Vietnam - Foto: VGP/Nhat Bac

Menekankan masih banyaknya ruang bagi kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara Vietnam dan Amerika Serikat, Perdana Menteri berharap agar setelah kunjungan USABC dan para pelaku bisnis AS ke Vietnam kali ini, hubungan antara para pelaku bisnis kedua negara akan semakin diperkuat dan menjadi lebih efektif, demi keuntungan kedua belah pihak; memberikan kontribusi dalam membina Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam - AS agar menjadi semakin kuat, lebih efektif dan lebih baik di masa mendatang.