| Sepatu merupakan salah satu barang ekspor utama Kamboja. (Sumber: Khmer Times) |
Berbicara kepada sebuah saluran televisi lokal, Ly Khun Thai, presiden Asosiasi Industri Sepatu Kamboja, mengatakan bahwa negara Asia Tenggara itu telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam ekspor sepatu ke China dan Korea Selatan sejak RCEP dan perjanjian perdagangan bebas bilateral Kamboja dengan China dan Korea Selatan mulai berlaku tahun lalu.
Dia berkata, “Banyak negara yang berpartisipasi dalam RCEP. Dengan tarif preferensial, kami berharap dapat menerima lebih banyak pesanan untuk produk GFT kami dari negara-negara anggota RCEP.”
Pasar utama untuk produk GFT Kamboja saat ini adalah Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
Komentar Ly Khun Thai muncul setelah negara tersebut mencatat penurunan ekspor produk GFT hampir seperlima pada semester pertama tahun 2023.
Menurut laporan Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Pajak, Kamboja mengekspor barang-barang GFT senilai US$5,26 miliar dari Januari hingga Juni tahun ini, mengalami penurunan sebesar 18,7% dibandingkan dengan US$6,47 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Ekspor GFT merupakan sumber pendapatan devisa terbesar Kamboja. Sektor ini terdiri dari sekitar 1.100 pabrik dan cabang, yang mempekerjakan sekitar 750.000 pekerja, sebagian besar perempuan.
Berbicara kepada Xinhua pada 16 Juli, Wakil Menteri dan juru bicara Kementerian Perdagangan Kamboja, Penn Sovicheat, mengatakan bahwa RCEP dan perjanjian perdagangan bebas bilateral Kamboja dengan China dan Korea Selatan merupakan faktor kunci yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor negara tersebut.
"Perjanjian perdagangan bebas ini telah dan akan terus mendorong pertumbuhan ekspor kita dalam jangka panjang," tegasnya.
Sovicheat menegaskan kembali bahwa perjanjian-perjanjian ini akan membantu Kamboja keluar dari statusnya sebagai negara terbelakang pada tahun 2027, mencapai tujuan ambisius untuk menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada tahun 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2050.
RCEP terdiri dari 15 negara Asia -Pasifik , termasuk 10 negara anggota ASEAN dan 5 mitra dagang: Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Sumber






Komentar (0)