.jpg)
Tumbuh dari kompetisi
Pada tanggal 19 September, di ajang VietFuture Awards 2025 yang diselenggarakan di Kota Ho Chi Minh, proyek "Mesin Pengemas Wadah Bibit Otomatis Green-Storm" karya sekelompok mahasiswa dari 3 fakultas di Universitas Danang, yaitu: Universitas Pendidikan Teknik, Universitas Teknologi, dan Universitas Ekonomi, memenangkan hadiah kedua.
Ini adalah contoh nyata dari pertumbuhan taman bermain kreatif di sekolah. Berawal dari ide yang berawal dari kebutuhan praktis para petani di dataran tinggi Da Nang, proyek ini telah melewati berbagai tantangan, dan berhasil diselesaikan berkat kerja sama tiga pihak: pemerintah, sekolah, dan dunia usaha.
Nguyen Le Hoai Bao, mahasiswa Universitas Pendidikan Teknik dan salah satu pendiri proyek "Mesin Pengemas Wadah Bibit Otomatis Green-Storm", menuturkan bahwa kelompoknya berawal dari keinginan untuk menciptakan perangkat yang mendukung proses pengemasan bibit, sehingga membantu petani menghemat waktu dan tenaga.
Gagasan itu dikomentari dan diedit dengan antusias oleh para dosen seperti Dr. Le Duc Tien, MSc. Nguyen Bao Phuong dan Dr. Phan Nguyen Duy Minh... mulai dari gambar, prinsip pengoperasian hingga mekanisme kontrol.
"Tanpa dukungan para guru, akan sulit bagi kami untuk mewujudkan ide-ide kami menjadi produk akhir. Komentar profesional dan dorongan tepat waktu dari mereka menjadi motivasi bagi kelompok ini untuk terus berjuang hingga akhir," ujar Hoai Bao.
.jpg)
Kemitraan ini tidak berhenti di tingkat teknis. Setelah menorehkan prestasi dalam kompetisi ide startup kreatif di tingkat sekolah, Green-Storm kembali terpilih oleh Danang Startup Investment and Support Company Limited (DNES) untuk diikutsertakan dalam program inkubasi dan dukungan finansial.
Ini adalah salah satu dari 30 proyek rintisan mahasiswa khas kota yang dipilih pada tahun 2025 melalui program inkubasi interaktif FINC+ 2025, yang dilaksanakan bersama oleh Departemen Sains dan Teknologi.
Ibu Nguyen Thi Minh Ngoc, Wakil Direktur Eksekutif DNES, mengatakan: “Kompetisi sekolah merupakan titik awal untuk menemukan proyek-proyek yang sangat layak. DNES akan terus mendampingi untuk meningkatkan kapasitas startup, mulai dari pembentukan ide hingga penyempurnaan model dan pendekatan pasar.
Program FINC+ dengan platform digitalnya, perangkat yang intuitif, dan mekanisme pelatihan pribadi membantu tim pendiri merancang perjalanan pengembangan mereka secara proaktif, sekaligus menciptakan kondisi bagi inkubator untuk menilai secara akurat potensi setiap proyek agar dapat melangkah lebih jauh.
Memulai bisnis dari kelas
Menurut Associate Professor Dr. Vu Thi Phuong Anh, Kepala Sekolah Quang Nam College, Wakil Presiden Dewan Penasihat Startup Nasional, mempromosikan ide-ide startup inovatif di sekolah merupakan hal yang sangat penting.
.jpg)
Terlepas dari keberhasilan idenya, perjalanan kewirausahaan tetap membantu siswa mengembangkan semangat proaktif, belajar mandiri, dan meneliti diri sendiri. Inilah nilai terbesarnya, karena membentuk rasa tanggung jawab, melatih kreativitas, dan membangkitkan semangat kewirausahaan sejak mereka masih sekolah.
“Yang lebih penting, lingkungan sekolah adalah tempat teraman bagi generasi muda untuk mencoba dan membuat kesalahan, sehingga dari kegagalan pertama mereka, mereka belajar bagaimana bangkit, menyesuaikan diri, dan berkembang.
"Pengalaman-pengalaman tersebut merupakan aset berharga yang membantu mahasiswa agar tidak bingung saat memasuki dunia kerja, tetapi mampu beradaptasi dengan percaya diri, berkreasi, dan mendampingi perkembangan masyarakat," ujar Associate Professor, Dr. Vu Thi Phuong Anh.
Pandangan ini juga telah ditegaskan berkali-kali oleh Dr. Dinh Viet Hoa, Ketua Asosiasi Startup Nasional, pada konferensi internasional tentang startup di kalangan mahasiswa.
Ia percaya bahwa di dunia, banyak ide startup inovatif berasal dari anak muda, terutama mahasiswa. Di usia ini, mereka memiliki pola pikir untuk mendobrak aturan yang ada, siap mencoba jalur baru yang belum pernah terpikirkan oleh para pendahulu mereka. Keberanian inilah yang menciptakan inisiatif yang dapat mengubah industri, bahkan mengubah perekonomian.
Menurut Bapak Hoa, untuk mempromosikan sumber daya ini, inovasi dan kewirausahaan perlu menjadi mata kuliah penting dalam pendidikan universitas dan perguruan tinggi. Tidak hanya berhenti pada pembukaan mata kuliah kewirausahaan, tetapi juga melangkah lebih jauh dengan membangun model "universitas kewirausahaan", di mana pengajaran dan penelitian terkait erat dengan transfer teknologi dan kegiatan pendukung bisnis.
"Memulai bisnis di sekolah bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang tak terelakkan, nafas pembangunan. Universitas rintisan adalah tempat untuk menciptakan infrastruktur inovatif, berkontribusi pada pembentukan aplikasi teknologi baru, dan mendorong pembangunan ekonomi yang efektif," tegas Dr. Dinh Viet Hoa.
Sumber: https://baodanang.vn/thuc-day-y-tuong-sang-tao-trong-nha-truong-3303671.html
Komentar (0)