Mi instan seringkali mengandung mi dan bumbu yang mengandung kadar natrium dan lemak jenuh tinggi - Foto: Temuan Studi
Menurut dokter di Asosiasi Medis Amerika, mengonsumsi makanan ultra-olahan secara teratur dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan demensia.
Bahan-bahan mie instan berbahaya bagi kesehatan
Makanan ultra-olahan sering kali mengandung kadar gula dan garam yang tinggi, dan dibuat dengan bahan-bahan "yang biasanya tidak kita temukan di dapur kita," kata Jinan Banna, ahli diet terdaftar dan profesor nutrisi di Universitas Hawaii.
Jika saya harus memilih satu makanan ultra-olahan yang tidak sehat untuk dihindari, kata Banna, itu adalah mi instan. "Saya biasanya tidak makan mi instan. Kalau saya ingin mi, saya akan membuatnya sendiri."
Banna mengatakan mi instan sering kali mengandung mi dan bumbu kemasan, yang tinggi natrium dan lemak jenuh. Mi instan juga sering kali rendah serat. "Secara keseluruhan, saya tidak menganggap mi instan sebagai makanan sehat," ujarnya.
Makanan tinggi natrium atau lemak jenuh dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kata Banna. "Tentu saja, kita membutuhkan natrium. Tapi mengonsumsi terlalu banyak justru menjadi masalah."
Dalam hal kandungan natrium dan lemak jenuh, cara yang baik untuk memahami apakah suatu produk rendah atau tinggi nutrisi ini adalah dengan menggunakan aturan 5/20.
Oleh karena itu, jika Nilai Harian (DAR) suatu produk 5% atau kurang, berarti produk tersebut merupakan sumber nutrisi yang rendah. Jika angkanya 20% atau lebih, berarti kandungan natrium dan lemak jenuhnya cukup tinggi.
Anda juga bisa membuat mi sendiri di rumah, yang seringkali jauh lebih rendah natrium, dan Anda bisa menambahkan sayuran dan kacang-kacangan untuk mendapatkan serat, kata Banna. Kebanyakan orang Amerika tidak mendapatkan cukup serat, yang penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan berat badan.
Namun, jika mi instan adalah salah satu makanan favorit Anda, Anda tetap dapat mengonsumsinya sesekali, karena semua makanan dapat masuk ke dalam diet Anda jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Bagaimana cara membuat mie instan lebih sehat?
1. Tambahkan sayuran
Tambahkan sayuran segar atau beku seperti brokoli, wortel, atau paprika. Sayuran ini kaya akan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral, yang dapat membantu membuat mi instan Anda lebih sehat.
2. Tambahkan protein
Selain sayuran, Anda juga bisa menambahkan telur rebus, ayam suwir, atau tahu untuk meningkatkan kandungan protein. Ini akan membantu memenuhi asupan protein harian Anda dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
3. Lemak sehat
Lemak sehat, seperti asam lemak omega-3, membantu tubuh Anda menyerap nutrisi tertentu seperti vitamin A, D, dan E. Menambahkan lemak sehat, seperti sepotong alpukat atau sedikit minyak wijen, akan membantu meningkatkan asupan nutrisi Anda dan meningkatkan rasa kenyang.
4. Gunakan lebih sedikit rempah-rempah
Anda sebaiknya menghindari atau mengurangi penggunaan bumbu kemasan mi instan, karena kandungan natrium dan MSG-nya yang tinggi. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan herba segar seperti ketumbar atau sedikit paprika untuk menambah rasa dan antioksidan.
5. Kontrol porsi
Makan mi instan memang mudah berlebihan. Namun, usahakan untuk hanya mengonsumsi satu porsi dan jangan menghabiskan bumbunya jika kandungan natriumnya tinggi. Anda juga bisa memadukannya dengan biji-bijian utuh atau beras merah untuk meningkatkan kandungan serat dan nutrisinya.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/thuc-pham-sieu-che-bien-hai-gi-cho-suc-khoe-neu-muon-an-phai-lam-sao-20240830210104265.htm






Komentar (0)